Categories
Tutorial

Cara Mudah Sharing Koneksi Internet Modem USB Melalui Wifi Laptop (AdHoc)

Cara Mudah Sharing Koneksi Internet Modem USB Melalui Wifi Laptop (AdHoc) – Beberapa waktu yang lalu saya sudah sempat menulis tutorial yang menunjukan bagaimana caranya sharing koneksi internet modem USB melalui LAN. Itu berarti Anda sudah menjadikan komputer Anda sebagai router untuk komputer lainnya.

Beberapa dari Anda mungkin berpikir bagaimana caranya agar laptop Anda dapat berfungsi sebagai router juga. Dan tentunya bukan menggunkaan kabel lagi, melainkan menggunakan wifi adapter yang sudah terpasang pada laptop Anda. Dengan demikian, laptop Anda dapat berfungsi sebagai hotspot atau wifi router untuk perangkat lain seperti notebook/laptop, smartphone, dan perangkat lain yang memiliki wifi adapter.

Pada artikel ini saya akan mencoba memberikan petunjuk untuk Anda bagaimana caranya sharing koneksi internet melalui wifi laptop. Metode koneksi via wifi laptop ini dinamakan jaringan AdHoc, atau kalau versi nirkabelnya adalah jaringan peer-to-peer. Oke, kita lanjutkan ke pembahasan utama. Pada tutorial ini saya menggunakan sistem operasi windows 7, caranya pun sangat mudah. Anda bisa mengikuti step by step dibawah ini.

Yang pertama saya lakukan adalah sharing terlebih dahulu koneksi internet nya. Caranya sebagai berikut.

  1. Buka Network and Sharing Center. Bisa melalui Control Panel –> Network and Internet –> Network and Sharing Center, atau juga dengan cara klik kanan icon network yang adadi pojok bawah kemudian pilih open Network and Sharing Center.

  2. Setelah itu akan terlihat adapter yang statusnya terhubung ke internet. Dalam gambar ini adalah adapter modem yang saya beri nama “niko”. Klik adapter tersebut “niko”, kemudian pilih Properties.

Cara Mudah Sharing Koneksi Internet Modem USB Melalui Wifi Laptop (AdHoc)3. Akan terbuka jendela baru. Pada bagian menu, pilih tab sharing.

Cara Mudah Sharing Koneksi Internet Modem USB Melalui Wifi Laptop (AdHoc)4. Pada tab sharing, beri cek-box pada opsi “Allow other network …. “.

Cara Mudah Sharing Koneksi Internet Modem USB Melalui Wifi Laptop (AdHoc)5. Kemudian pada bagian Home networking connection, pilih adapter Wireless Network Connection. Karena kita akan sharing koneksi internet-nya melalui jaringan wireless.

Cara Mudah Sharing Koneksi Internet Modem USB Melalui Wifi Laptop (AdHoc)

  1. Seperti tadi, masuk ke Network and Sharing Center. Kemudian klik Set Up a Connection or Network.Setelah semua selesai, klik OK.

Setelah selesai sharing koneksi internet, selanjutnya kita akan membuat jaringan baru untuk koneksi ke perangkat lain. Jaringan ini disebut AdHoc.

  1. Akan terbuka jendela baru. Kemudian pilih Set up a wireless ad hoc (yang paling bawah). Jika sudah klik next.
Cara Mudah Sharing Koneksi Internet Modem USB Melalui Wifi Laptop (AdHoc)
  1. Pada bagian ini klik saja next.
Cara Mudah Sharing Koneksi Internet Modem USB Melalui Wifi Laptop (AdHoc)
  1. Masukan Network name, secutiry type, dan security key yang Anda inginkan. Apabila di jaringan AdHoc Anda tidak ingin diproteksi dengan security key (password), pada security type pilih opsi No Authentication (Open). Jika sudah klik next.
Cara Mudah Sharing Koneksi Internet Modem USB Melalui Wifi Laptop (AdHoc)
  1. Kemudian akan mucul konfirmasi bahwa jaringan AdHoc yang kita buat tadi sudah siap digunakan.
Cara Mudah Sharing Koneksi Internet Modem USB Melalui Wifi Laptop (AdHoc)
  1. Pada bagian network icon di pojok bawah, kita bisa lihat jaringan AdHoc Pintar Komputer yang bisa diakses oleh perangkat lain.
Cara Mudah Sharing Koneksi Internet Modem USB Melalui Wifi Laptop (AdHoc)

Gimana, mudah bukan? Dengan beberapa langkah saja, kita sudah bisa sharing koneksi internet kita melalui wifi laptop. Dengan begini kita bisa berbagi koneksi dengan orang lain yang membutuhkan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembacanya. Amiin 🙂

Baca artikel lainnya:

Categories
Learn

Komunikasi Data Berdasarkan Arahnya, Simplex dan Duplex (Half Duplex dan Full Duplex)

Pengertian dan Penjelasan Tentang Simplex dan Duplex – Komunikasi data merupakan suatu kegiatan bertukar data atau informasi antar dua atau lebih pengguna melalui sebuah media komunikasi.  Konsep komunikasi data adalah menggabungkan prinsip komunikasi antara dua buah komputer sehingga masing-masing komputer dapat melakukan pertukaran data. Berdasarkan arah pertukaran data, komunikasi data terbagi atas dua metode, yaitu Simplex (Komunikasi satu arah) dan Duplex (Komunikasi dua arah). Berikut adalah penjelasannya.

Komunikasi Data Berdasarkan Arahnya, Simplex dan Duplex (Half Duplex dan Full Duplex)

 

Simplex (satu arah)

Simplex adalah komunikasi yang tidak memungkinkan penerima dan pengirim saling bertukar informasi. Pada komunikasi ini sinyal-sinyal dikirim hanya satu arah saja dalam waktu yang bersamaan. Karena melalui satu arah saja, komunikasi ini tidak terjadi secara interaktif, informasi hanya disampaikan melalui satu titik saja.

Komunikasi Data Berdasarkan Arahnya, Simplex dan Duplex (Half Duplex dan Full Duplex)

Biasanya metode simplex ini dimanfaatkan oleh teknologi seperti Televisi dan Radio. Konsep ini bisa diterapkan pada metode broadcasting penyiaran televisi dan radio. Dimana satu sumber memberikan informasi kepada pendengar/penonton saja, namun dari pihak pendengar/penonton tidak dapat berkomunikasi atau memberikan informasi secara langsung melalui jalur tersebut.

Komunikasi Data Berdasarkan Arahnya, Simplex dan Duplex (Half Duplex dan Full Duplex) Duplex (dua arah)

Duplex adalah komunikasi data yang dilakukan menggunakan dua arah. Dimana antara penerima dan pengirim dapat saling bertukar informasi dan saling berkomunikasi. Metode duplexing ini terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Half-Duplex (dua arah secara bergantian)

Komunikasi Data Berdasarkan Arahnya, Simplex dan Duplex (Half Duplex dan Full Duplex)Metode ini memungkinkan komunikasi antara dua belah pihak yaitu pengirim dan penerima dapat saling berbagi informasi dan berkonukasi secara interaktif, tetapi tidak dalam waktu yang bersamaan.

Contoh alat komunikasi yang memanfaatkan metode half-duplex ini adalah walkie-talkie. Dimana salah satu penggunanya harus menekan tombol terlebih dahulu baru kemudian berbicara, sementara pihak yang lain mendengarkan. Intinya kedua pengguna walkie-talkie ini, pada satu waktu hanya satu pihak yang dapat berbicara sedangkan pihak yang lain hanya bisa mendengarkan saja. Apabila keduanya mecoba berkomunikasi secara bersama-sama, dalam artian mereka mencoba berbicara secara bersamaan, maka akan terjadi collison (tabrakan).

Komunikasi Data Berdasarkan Arahnya, Simplex dan Duplex (Half Duplex dan Full Duplex)2. Full-Duplex (dua arah secara bersamaan)

Komunikasi Data Berdasarkan Arahnya, Simplex dan Duplex (Half Duplex dan Full Duplex)Meotde ini memungkinkan komunikasi antar kedua belah pihak dapat saling berbagi informasi dan berkomunikasi secara interaktif dan dalam waktu yang bersamaan. Alat komunikasi yang menggunakan metode ini adalah telephone, handphone, dan sebagainya. Umumnya alat yang memanfaatkan metode komunikasi ini menggunakan dua jalur komunikasi.

Komunikasi Data Berdasarkan Arahnya, Simplex dan Duplex (Half Duplex dan Full Duplex)Itulah beberapa metode komunikasi yang diterapkan saat ini. Baik yang dilakukan oleh human, mesin  & system sebagai bagian teknologi yang berkembang pesat. Semoga bermanfaat. 🙂

Sudah baca yang ini belum?

Categories
Uncategorized

Kabel UTP, Penjelasan dan Urutan Tipe Kabel Straight Trought, Cross Over, dan Roll Over Cable

Kabel UTP, Penjelasan dan Urutan Tipe Kabel Straight Trought,  Cross Over, dan Roll Over Cable – Dalam jaringan LAN, kabel data yang sering digunakan untuk komunikasi antara komputer dengan komputer dan komputer dengan perangkat jaringan lainnya adalah Kabel UTP. Alasan yang membuatnya sering digunakan pada jaringan LAN adalah harganya yang relative murah serta mudah didapat, dan juga kabel UTP ini bisa diandalkan untuk sebatas jaringan LAN.

UTP merupakan kependekan dari Unshielded Twisted Pair. Mengapa disebut Unshielded? Mengapa disebut Twisted Pair? Dinamakan Unshielded karena kabel UTP tidak dilengkapi dengan pelinsung yang memungkinkan kabel tersebut kurang tahan dengan interferensi elektromagnetik. Disebut Twisted Pair karena didalamnya terdapat kabel-kabel yang disusun saling berpasangan spiral atau saling berlilitan.

Jumlah kabel yang ada didalam kabel UTP adalah 8, sehingga terdapat 4 pasang kabel yang saling berlilitan. Fungsi dari lilitan ini adalah sebagai eliminasi dan induksi kebocoran. Dari 8 buah kabel yang ada, yang digunakan untuk pengiriman dan penerimaan data hanya 4 saja (2 pasang). Apabila satu pasang bertindak sebagai pengirim (tx) pada ujung pertama, maka pada ujung kedua pasangan kabel tersebut akan bertindak sebagai penerima data (rx).

Standar EIA/TIA 568 menjelaskan spesifikasi kabel UTP sebagai aturan dalam instalasi jaringan
komputer. EIA/TIA menggunakan istilah kategori untuk membedakan beberapa tipe kabel UTP, berikut adalah katergori dari kabel UTP:

Kabel UTP Category 1
Kabel ini mentransmisikan data dengan kecepatan rendah. Biasanya digunakan untuk komunikasi telepon dan juga menghubungkan modem dengan line telepon.

Kabel UTP Category 2
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan transfer mencapai 4 Mbps. Kabel UTP kategori 2 ini sering digunakan untuk topologi token ring.

Kabel UTP Category 3
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan transfer mencapai 10 Mbps.

Kabel UTP Category 4
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan transfer mencapai 16 Mbps.

Kabel UTP Category 5
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan transfer mencapai 100 Mbps.

Kabel UTP Category 5e (enchanced
Mempu mentransmisikan data dengan kecepatan transfer mencapai 1000 Mbps, dengan freluensi 100 MHz.


Kabel UTP Category 6
Mempu mentransmisikan data dengan kecepatan transfer mencapai 1000 Mbps, dengan freluensi 200 MHz.

Kabel UTP Category 7
Mempu mentransmisikan data dengan kecepatan transfer mencapai 1000 Mbps, dengan freluensi 400 MHz.

Untuk dapat menghubung komputer dengan komputer atau perangkat jaringan lainnya, kabel utp menggunakan konektor RJ-45 sebagaimedia penghubungnya. Karena jumlah kabel ada 8 buah, jadi tidak boleh sembarangan dalam pemasangannya. Karena ada sebuah standard yang mengatur masalah penyusunan kabel UTP, yaitu EIA/TIA 568A dan EIA/TIA 568B. Berikut adalah gambar yang menunjukan susunan kabel UTP berdasarkan EIA/TIA 568A dan EIA/TIA 568B.

Kabel UTP, Penjelasan dan Urutan Tipe Kabel Straight Trought, Cross Over, dan Roll Over Cable

Nah, berdasarkan standard tersebut kita dapat membuat 3 jenis atau tipe penyusunan kabel UTP, yaitu Straight Through Cable, Cross Over Cable, dan Roll Over Cable. 

1. Straight Through Cable 

Jenis kabel ini menggunakan standar yang sama antara ujung satu dengan ujung yang satunya lagi. Jika pada ujung pertama susunan yang kita pakai adalah EIA/TIA 568A, maka pada ujung yang kedua kita menggunakan susunan yang sama pula yaitu EIA/TIA 568A. Begitu juga bila salah satu ujungnya menggunakan susunan EIA/TIA 568B, maka ujung satunya menggunakan susunan yang sama.

Jadi sederhananya, pin 1 pada salah satu ujung akan terhubung dengan pin 1 pada ujung yang lainnya, lalu pin 2 akan terhubng dengan pin 2, dan seterusnya.

Kabel UTP, Penjelasan dan Urutan Tipe Kabel Straight Trought, Cross Over, dan Roll Over Cable

Kabel straight trought ini biasanya digunakan untuk menghubungkan:

  • PC dengan Switch
  • PC dengan HUB
  • Sitch dengan Rotuter
  • dll, intinya perangkat tersebut bukan yang sejenis

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

2. Cross Over Cable
Penyusunan kaebel Cross Over (Silang) berbeda dengan kabel Straight Trought (Lurus). Jika pada ujung satu menggunakan standar EIA/TIA 568A, maka pada ujung kedua harus menggunakan standar EIA/TIA 568B. Bisa kita lihat bersama pada gambar dibawah ini, kabel yang menyilang merupakan kabel yang berfungsi untuk mengirim dan menerima data, sedangkan dua pasang kabel yang lain susunannya tetap.

Kabel UTP, Penjelasan dan Urutan Tipe Kabel Straight Trought, Cross Over, dan Roll Over Cable

Kabel Cross Over digunakan untuk menghubungkan:

  • PC dengan PC
  • Switch Dengan Switch
  • Hub dengan Hub
  • Router dengan Router
  • dll
3. Roll Over Cable

Pada sistem CISCO, ada satu cara lain pemasangan kabel UTP, yang digunakan untuk
menghubungkan sebuah terminal (PC) dan modem ke console Cisco Router atau console switch
managible, cara ini disebut dengan Roll-Over. Kabel Roll-Over tersebut sebelumnya terkoneksi
dengan DB-25 atau DB-9 Adapter sebelum ke terminal (PC).
Anda dapat mengenali sebuah kabel roll-over dengan melihat ke dua ujung kabel. Dimana warna
kabel dari sisi yang satu akan berbalik pada sisi kabel di ujung yang lain. Misalnya kabel putih
orange yang berada pada pin 1 ujung satu, akan berada pada pin 8 ujung lainnya. Berikut adalah ilustrasi yang menggambarkan kegunaan dan pemasangan tipe kabel roll over.
Kabel UTP, Penjelasan dan Urutan Tipe Kabel Straight Trought, Cross Over, dan Roll Over Cable
Kabel UTP, Penjelasan dan Urutan Tipe Kabel Straight Trought, Cross Over, dan Roll Over Cable
Kabel UTP, Penjelasan dan Urutan Tipe Kabel Straight Trought, Cross Over, dan Roll Over Cable
Kabel UTP, Penjelasan dan Urutan Tipe Kabel Straight Trought, Cross Over, dan Roll Over Cable
Kabel UTP, Penjelasan dan Urutan Tipe Kabel Straight Trought, Cross Over, dan Roll Over Cable
Kabel UTP, Penjelasan dan Urutan Tipe Kabel Straight Trought, Cross Over, dan Roll Over Cable
Kabel roll over digunakan untuk menghubungkan:
  • PC dengan Console Router
  • PC dengan Console Switch Manage
Categories
Uncategorized

Ini yang Harus Diperhatikan Saat Instalasi Kabel Data Jaringan Komputer

Ini yang Harus Diperhatikan Saat Instalasi Kabel Data Jaringan Komputer – Pada artikel ini, saya akan memberikan tips tentang apa saja yang harus dihindari saat kita melakukan instalasi jaringan khususnya instalasi kabel. Jaringan kabel ini sangat banyak sekali yang menggunakannya, mulai dari rumahan, perkantoran, dampai dengan yang paling umum adalah usaha warnet.

Pada installasi jaringan local seperti ini, kabel yang umum dipakai adalah jenis UTP (Unshilded Twisted Pair). Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam penggunaan kabel UTP pada jaringan, salah satu alasannya adalah karena biasanya penyusunan kabel UTP ini akan sejajar dengan kabel listrik.

Berikut ini yang mesti kita perhatikan saat menggunakan kabel UTP dalam jaringan komputer.

1. Panjang maksimum kabel

Standar yang digunakan untuk penggunaan kabel UTP dalam jaringan adalah 80 meter. Ketika panjang kabel sudah mencapai titik kurang lebih 80 meter, kabel tersebut harus diputus dan disambung menggunakan hub. Fungsi hub disini ialah sebagai penguat sinyal. Karena semakin jauh jarak kabel tersebut, maka akan semakin lemah pula sinyal yang didapat.

Meskipun standar yang direkomendasikan adalah 80 meter, alangkah lebih baiknya jika kita menggunakan maksimal kabel kurang dari 80 meter. Misalnya 50-60 meter saja, setelah sampai pada jarak tersebut sambung kabel menggunakan hub.

2. Pelindung kabel

Gunakan pelindung luar kabel agar terhindar dari gigitan binatang seperti tikus. Kita bisa gunakan pipa untuk melindungi kabel UTP. Selain untuk menjad kabel agar tidak mengalami kerusakan, penggunaan pipa sebagai pelindung kabel juga bisa menambah kerapian kabel.

3. Kabel listrik dan kabel UTP

Kabel listrik tidak boleh ditempatkan berdekatan dengan kabel UTP, apalagi jika dimasukan ke dalam pipa secara bersamaan atau berada pada jalur kabel yang sama. Alasan utamanya adalah karena medan listrik pada kabel listrik dapat menimbulkan efek radiasi pada kabel data (UTP) sehingga memicu terganggunya proses pengiriman data dalam jaringan tersebut.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

4. Dekat mesin listrik

Selain kabel listrik beberapa mesin listrik seperti motor pada pendingin AC juga dapat menimbulkan medan listrik yang dapat menggangu. Oleh sebab itu kabel data tidak boleh ditempatkan pada peralatan-peralatan listrik yang dapat menimbulkan efek radiasi medan electromagnet yang bersifat interferensi.

5. Tempat yang basah dan lembab

Kita semua tahu kalau barang elektronik itu sangat beresiko bila ditempat yang basah dan lembab. Kabel jaringan juga termasuk barang elektronik dan tentunya harus terhindar dari tempat-tempat basah ataupun lembab. Terutama pada saat musim hujan, pasatikan kabel-kabel tidak basah ataupun lembab.

6. Menandai setiap kabel

Memberikan tanda pada tiap-tiap kabel yang kita pasang sangatlah penting, meskipun kita sendiri yang memasang kabel tersebut. Karena tidak menutup kemungkinan kita bisa lupa kabel yang terpasang pada perangkat akan terhubung kemana. Usahakan memasang alat penanda yang kuat dan tahan lama serta ditulis dengan jelas.

Instalasi kabel bukan suatu pekerjaan yang mudah, namun sangat penting. Salah satu kunci sukses dalam instalasi jaringan adalah pada tahap instalasi kabel ini. Dengan menentukan jalur kabel yang benar maka data yang akan dilewatkan tidak mengalami gangguan. Dan tentunya akan memudahkan kita juga dalam melakukan perbaikan dikemuidan harinya. Semoga berguna. 🙂

Baca juga artikel penting lainnya:

Categories
Editorial

Proses yang Terjadi Pada Saat Pengiriman Data Berdasarkan 7 OSI Layer

Proses yang Terjadi Pada Saat Pengiriman Data Berdasarkan 7 OSI Layer – Proses pengiriman sebuah data dari satu perangkat ke perangkat lainnya tidak akan pernah bisa terlihat, diamati, semua berjalan cepat dan tidak terlihat oleh penggunanya. Sebuah data yang dikirim dari suatu perangkat akan mengalami serangkaian proses sebelum mencapai tujuannya atau pernagkat penerima, baik itu personal komputer / PC, server, router, tablet, ataupun sejenisnya.

Dalam jaringan komputer sendiri yang berperan dalam proses pengiriman data adalah 7 OSI Layer. Semua pengiriman dilakukan secara bertahap, mulai dari Layer Aplication (Layer 7) sampai pada layer paling bawah yaitu Layer Physical. Setelah proses pengiriman selesai, barulah data tersebut terkirim melalui media transmisi seperti kabel. Ketika data tersebut sampai pada penerima, akan ada lagi proses penerimaan pada sisi penerima, mulai dari Layer Physical sampai ke Layer Aplication OSI Layer.

Pada tiap-tiap leyer atau lapisan, data yang dikirim akan dibungkus oleh protocol atau aturan aturan. Proses ini dikenal dengan istilah Encapsulation (pada sisi pengirim) dan Decapsulation (pada sisi penerima).

Proses yang Terjadi Pada Saat Pengiriman Data Berdasarkan OSI Layer

Berikut penjelasan lengkap tentang proses Encapsulation dan Decapsulation

A. Proses Encapsulation 

1. Proses Encapsulation ini hanya terjadi pada perangkat atau komputer pengirim.

2. Tiap-tiap layer atau lapisan dari OSI Layer akan berkomunikasi dengan layer yang sama pada komputer penerima

3. Proses dimulai dari layer aplikasi

Informasi yang inputkan oleh user dikonversi menjadi data yang akan ditransmisikan melalui network atau jaringan. Secara teknis pengguna komputer berkomunikasi melalui Application Processes Interfaces atau API, API bertugas menghubungkan aplikasi yang digunakan dengan  sistem operasi yang berjalan pada komputer.

Application layer bertugas untuk menentukan ketersediaan dari komponen yang diperlukan untuk melakukan komunikasi, mulai dari kesiapan koneksi sampai aturan-aturan terkait.

Sebagai catatan, bahwa aplikasi browser seperti IE bukanlah bagian dari layer aplikasi tetapi aplikasi browser  menggunakan application layer sebagai interface untuk terkoneksi dengan server tujuannya. Dengan kata lain ketika User melakukan browsing dengan menggunakan aplikasi  IE maka interface yang dipakai oleh IE untuk bisa terkoneksi dan berkomunikasi dengan server tujuan adalah layer atau lapidan aplikasi.

4. Data diformat pada layer presentasi

Pada layer aplikasi, informasi dari user sudah dikonversi menjadi data. Kemudian pada Presentation Layer, data tersebut akan diformat menjadi bentuk yang umum agar bisa dipakai. Presentation layer menjadikan data yang dikirim nanti bisa dibaca dan diproses pada aplication layer yang ada pada komputer tujuan atau penerima.

Dengan kata lain layer presentasi ini bertindak sebagai penerjemah antara layer aplikasi pada komputer pengirim dengan layer aplikasi pada komputer penerima.

5. Pengelompokan pada Session Layer

Setelah data diformat sedemikian rupa, maka tahap berikutnya adalah dimulainya proses transfer data. Sebelum proses transfer dilakukan,  session layer menandai masing-masing sesi atau proses transfer agar tidak membingungkan satu sama lain.

Session layer bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan komunikasi antara sumber dan tujuan dengan mengatur dialog antara keduanya. Session layer mengatur bagaimana caranya agar antara proses data yang satu dengan yang lainnya tidak tercampur. Ada tiga cara yang dipakai oleh session layer untuk menjaga tiap-tiap sesi, yaitu simplex, half duplex dan full duplex. Intinya, pada session layer data dari satu aplikasi seperti dikelompokan agar tidak tercampur dengan data dari aplikasi lainnya.

6. Pemecahan data pada Transport Layer
Setelah data diformat dan dikelompokan sehingga tidak akan tercampur dengan data aplikasi lainnya, Transport layer akan memecah data tersebut menjadi bagian-bagian yang disebut segment. Tiap segment tersebut nantinya akan diberi semacam nomor urut, sehingga nanti bisa

Pada tahap ini, data diatur sedemikian rupa agar tidak sampai hilang tengah dijalan , dengan menggunakan semacan aturan atau protocol, sehingga data yang hilang bisa dikirimkan kembali. Pada layer ini ada dua protocol yang bekerja dalam mengatur bagaimana segment-segment tersebut diproses, kedua protocol tersebut adalah Transmission Control Protocol atau TCP dan User Datagram Protocol atau UDP.

7. Pada Layer Network, Segment diubah menjadi Packet

Tiap-tiap Segmen yang dibentuk pada transport layer tadi diubah lagi menjadi packet. Packet ini berisikan segment serta alamat penerima dan pengirim. Alamat yang digunakan tersebut sifatnya logis yang dikenal dengan Internet Protocol address atau IP address. Biasanya alamat IP address ini digunakan jika kita ingin mengirimkan data ke komputer yang berbeda jaringan atau tidak berada dalam jaringan LAN yang sama.

Metode yang dilakukan adalah routing, yang mana proses routing ini terjadi pada perangkat yang namanya router dengan menggunakan berbagai macam aturan yang dikenal dengan routing protocol.

8. Packet diubah menjadi Frame pada Data Link Layer

Setelah packet jadi, kemudian packet diubah lagi menjadi frame yang berisikan packet dan alamat fisik atau mac address pengirim dan penerima. Data Link Layer adalah yang bertanggung jawab atas tugas ini. Mac address yang terdapat pada frame ini hanya digunakan untuk komunikasi antara perangkat komputer yang berada pada jaringan LAN yang sama. Switch dan bridge merupakan alat yang bekerja untuk tugas ini biasanya adalah switch dan bridge

9. Pengiriman melalui media transmisi kabel atau sinyal wireless

Agar bisa terkirim melalui media seperti kabel ataupun sinyal wireless, data yang berberntuk frame tadi diubah lagi menjadibit atau byte. Bit atau byte dikirim melalui media fisik berupa kode atau sinyal electric berupa dua buah keadaan yaitu 0 dan 1.0 Menandakan kondisi tidak ada aliran atau sinyal listrik sedangkan satu menandakan adanya aliran atau sinyal listrik. Proses perubahan data yang berbentuk frame  menjadi bit masih terjadi pada layer 2 dari OSI layer sedangkan tugas layer 1 adalah untuk mengirim dan menerima bit. Proses kirim dan terima bit biasanya terjadi pada NIC atau network interface card dari perangkat komputer dan perangkat jaringan.

Setelah proses pengiriman data pada komputer pengirim selesai, data tersebut masih belum bisa dimanfaatkan. Karena pada komputer penerima juga masih ada proses penerimaan. Inilah proses yang terjadi pada komputer penerima.

B. Decapsulation

1. Decapsulation terjadi hanya pada sisi komputer tujuan yang menerima data tersebut. 

2. Kebalikan dari proses Encapsulation, proses Decapsulation dimulai dari layer 1 dari OSI layer sampai ke layer terakhir, layer aplikasi yang merupakan interface dari aplikasi yang digunakan oleh si USER.

3. Proses pada Physical Layer komputer penerima

Melalui NIC, komputer penerima menerima sebuah data dalam bentuk bit atau byte. Network card yang termasuk bagian dari layer 1 kemudian memprosesnya.

4. Bit dan byte lalu diubah menjadi frame pada layer kedua

Berlanjut ke layer 2 Osi Layer. Kemudian data dalam bentuk bit atau byte tersebut diubah menjadi frame, karena bekerja pada layer data link. Frame tersebut segera dicek apakah alamat fisik atau mac address tujuan yang tertera di dalam frame tersebut sudah sesuai dengan alamat mac address dari komputer tersebut.

Jika alamat tujuan pada frame tidak sesuai dengan mac address dari si penerima maka si penerima bisa membuang frame tersebut tanpa harus meneruskan ke proses berikutnya. Dan sebaliknya, jika Mac address sesuai atau memang ditujukan kepada si penerima maka proses selanjutnya adalah melepas bagian-bagian dari frame dan tinggal menyisakan packet. 

5. Pada Network Layer

Alamat yang tertera pada packet tersebut akan dicek oleh sistem yang mengurusi Layer ketiga OSI Layer apakah sudah sesuai atau belum. Jika sudah sesuai, maka akan dilanjutkan ke proses berikutnya yaitu melepaskan bagian-bagian yang berhubungan dengan layer 3 OSI Layer, sehingga hanya menyisakan segment atau yang terkait dengan layer 4 saja.

6. Proses Pada Transport Layer

Pada leyer 4 OSI Layer, segment akan dicek protocol-protocol apa saja yang dipakai. Setelah itu segment diproses seseuai dengan protocol yang dipakai. Segment-segment yang diterima lalu disatukan kembali sesuai dengan urutannya sehingga menjadi sebuah informasi data yang utuh seperti pada awal proses encapsulation.

7. Layer 5 dari OSI layer 

Session layer kemudian bertugas mengatur sesi selama proses transfer terjadi sehingga tidak terjadi tumpah tindih dan kesalahan.

8. Pada Presentation Layer

Data yang ada kemudian dicek formatnya oleh bagian yang terkait dengan presentation layer pada OSI layer. Tujuan penformatan ini adalah agar layer aplikasi dari komputer penerima dapat memahami isi dari data tersebut.

8. Sampai pada Layer Aplikasi

Setelah itu proses yang terakhir adalah layer aplikasi lalu menyediakan data tersebut kepada aplikasi yang pas dan tepat untuk memproses data tersebut agar bisa sampai atau diterima oleh pengguna atau user.

Itulah proses yang terjadi pada saat kita mengirimkan sebuah data dari komputer satu ke komputer lain. Semua proses ini terjadi sangat cepat. Semoga berguna. 🙂

Baca juga artikel jaringan komputer:

Categories
Learn

Beberapa Alasan Mengapa Keamanan Jaringan Wireless Sangat Penting

Beberapa Alasan Mengapa Keamanan Jaringan Wireless Sangat Penting – Saat ini, jaringan wireless (WiFi) atau nirkabel semakin banyak digunakan pada rumahan, sekolah, universitas, maupun perkantoran. Hal ini didukung oleh kemudahan dan juga kenyamanan dalam penggunaannya, karena tidak perlu lagi repot-repot memasang kabel jaringan. 

Meski demikian, jaringan wireless ini sangat rentan akan serangan dari pada jaringan yang menggunakan kabel. Hal ini dikarenakan jaringan wireless menggunakan sinyal radio sebagai media transmisinya. Oleh karena itu, faktor utama yang harus diperhatikan adalah persoalan keamanan jaringan wifi. Beberapa alasan dan fakta dibawah ini mungkin bisa memperkuat bahwa pengaman jaringan wireless sangatlah penting. 

Berikut adalah alasan pentingnya mengamankan jaringan wireless:

1. Sulit menelusuri koneksi ilegal yang ingin mengakses jaringan wifi

Jaringan wireless adalah jaringan yang mengguankan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz sebagai media transmisinya, hal ini sangat memudahkan bagi wifi client yang berfrekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz untuk bisa terkoneksi dengan Wifi Access Point di manapun. Kita tidak perlu susah payah menentukan channel yang cocok dengan AP tapi yang kita lakukan adalah cukup dengan mengaktifkan perangkat wifi kita.

Kondisi ini sangat menyulitkan kita untuk mengetahui dimana lokasi penyusup yang mencoba terkoneksi dengan jaringan kita. Sangat berbeda dengan jaringan kabel, pada jaringan kabel kita bisa dengan mudah mengetahui siapa saja yang tergabung dalam jaringan dengan cara mengecek urutan kabel yang terpasang sampai dengan komputer pemakai.

Pada jaringan wifi kita hanya bisa mengetahui mac address dari si penyusup tanpa bisa mengetahui lokasi si penyusup itu berada. Inilah salah satu alasan penting mengapa kita harus mengaktifkan sistem pengaman pada jaringan wifi kita.

2. Sinyal wifi tidak bisa dibatasi

Berbeda dengan jaringan berkabel, jarak jangkauan sinyal wifi tidak bisa kita tentukan secara pasti. Semakin kuat dan jauh jangkauan sinyal wifi akan sangat bagus. Namun disisi lain hal tersebut sangatlah berbahaya, karena semakin jauh jarak yang dijangkau, semakin banyak pula orang yang ingin terhubung dengan koneksi wifi tersebut. Entah itu orang yang ingin berbuat tidak benar ataupun yang sebaliknya.

Daya jangkau dari pancaran sinyal wifi yang tidak bisa dibuat secara pasti berapa jauh jangkauannya menjadikannya mudah terkoneksi dengan perangkat wifi klien milik siapa saja termasuk yang lokasinya jauh dan tidak kita kenali, inilah alasan mengapa begitu penting untuk mengamankan sistem pengaman pada jaringan wifi kita.

3. Dengan menggunakan wifi klien yang memiliki Power atau antenna gain yang besar, seseorang bisa terkoneksi dengan Access Point kita meski dari jarak yang jauh. 

Meskipun sinyal pada wifi Access Point sudah diatur dengan tidak menggunakan power yang sangat besar, namun tetap saja apabila pada wifi clientnya menggunakan sinyal dengan power yang besar untuk menangkap sinyal dari AP, si client tersebut masih bisa terkoneksi dengan kualitas sinyal yang sangat bagus. Semakin besar daya atau power dari sebuah perangkat wifi maka semakin tinggi tingkat sensitivitas dalam menerima sinyal wifi, ini adalah kenyataan atau karakter dasar dari sinyal wifi.

4. Penempatan Access Point yang mudah terlihat akan mengundang banyak orang untuk terhubung ke jaringan tersebut

Pengamanan jaringan wireless tidak hanya dilakukan di bagian software nya saja, namun secara fisik juga harus diperhatikan lebh. Maksudnya adalah kita tidak boleh sembarangan menentukan penempatan perangkat wifi access point agar terhindar dari jangkauan orang yang tidak bertanggung jawab. Perlu diingat, selain kualitas sinyal yang akan didapat, penempatan perangkat wifi access point juga harus memperhatikan tingkat keamanan jaringannya juga.  Meletakan access point dalam sebuah box jeruji besi yang terkunci dengan hanya menampilkan antenna-nya keluar adalah pilihan yang bagus. Letakan ditempat yang tinggi dan tidak bisa dijangkau tanpa bantuan tangga juga merupakan pilihan yang tepat. Banyangkan jika ada orang iseng yang dengan mudah menggapai wifi kita dan kemudian memencet tombol reset, betapa repotnya harus konfigur ulang Access point.

Itulah beberapa alasan penting yang mengharuskan kita lebih memperhatikan tingkat keamanan pada jaringan wireless. Jika jaringan aman, pengguaan pun menjadi aman dan nyaman. Semoga bermanfaat. 🙂

Baca artikel tentang jaringan lainnya:

Categories
Tutorial

[Panduan Pemula] Cara Sharing File/Folder dan Drive di Windows (7, 8, 8.1 dan 10)

Cara Mudah Sharing File atau Folder di Windows – Ketika komputer kita terhubung dengan sebuah jaringan, berbagi fasilitas yang ada sangatlah berguna, baik itu berupa file, dokumen, folder, bahkan device seperti printer. Terutama sharing file/folder, karena dengan demikian, kita tidak perlu lagi menggunakan media penyimpanan seperti flashdisk atau sejenisnya untuk saling berbagi data.

Jika kita menggunakan flashdisk akan tidak efisien, karena memakan waktu lebih lama, colok komputer A colok komputer B. Dengan adanya fasilitas sharing file/folder dalam jaringan, kita cukup mengakses file yang kita butuhkan melalui komputer kita.

Itulah sedikit manfaat dari fasilitas sharing file/folder. Pada artikel ini, saya akan membagikan kepada Anda bagaimana caranya sharing sebuah file/folder dalam sebuah jaringan.

Pada praktik ini saya menggunakan jaringan peer-to-peer dua komputer/laptop. Kita asumsikan komputer A (ip address: 192.168.56.120) dan komputer B sudah saling terhubung satu sama lain. Misalnya, Komputer A akan berbagi file/folder dan juga disk drive kepada komputer B.

Pada tutorial ini saya menggunakan sistem operasi windows 7, namun bagi anda pengguna windows 8 atau 8.1 jangan khawatir, karena tidak berbeda jauh sehingga Anda bisa menyesuaikan dengan langkah-langkah yang dijelaskan di bawah ini. Ingat!! Sebelum melakukan sharing file/folder, pastikan terlebih dahulu fitur file and printer sharing sudah diaktifkan. Jika belum Anda bisa melihat cara mengktifkan fitur tersebut di tautan ini.

Cara sharing file/folder pada windows 

  1. Buka Windows Explorer, pilih dulu folder mana yang ingin kamu share. Kemudian klik kanan pilih share with > Specific people.
[Panduan Pemula] Cara Sharing File/Folder dan Drive di Windows (7, 8, dan 8.1)

2. Akan muncul jendela file sharing. Di bagian ini kamu tambahkan user Everyone, kemudian klik Add. Setelah user Everyone masuk dalam daftar, klik share.

[Panduan Pemula] Cara Sharing File/Folder dan Drive di Windows (7, 8, dan 8.1)

3. Setelah itu akan dapat konfirmasi “Your Folder is Shared”, kemudian klik done.

[Panduan Pemula] Cara Sharing File/Folder dan Drive di Windows (7, 8, dan 8.1)

Cara sharing drive atau local disk pada windows 

1) Tentukan terlebih dahulu drive mana yang ingin di share.

Setelah itu klik kanan pada drive yang akan dishare, kemudian pilih share with > advanced sharing.

[Panduan Pemula] Cara Sharing File/Folder dan Drive di Windows (7, 8, dan 8.1)

2) Secara otomatis akan terbuka jendela properties dan berada pada tab sharing. Kemudian klik Advanced sharing.

[Panduan Pemula] Cara Sharing File/Folder dan Drive di Windows (7, 8, dan 8.1)

3) Akan terbuka jendela Advanced sharing, lalu beri tanda cek-box pada Share this folder. Kemudian klik tombol permissions untuk menambahkan user dan mengatur permission.

[Panduan Pemula] Cara Sharing File/Folder dan Drive di Windows (7, 8, dan 8.1)

4) Klik tombol add jika kamu ingin menambahkan user atau grup, kalau saya cukup Everyone saja karena sudah mencakup semua. Kemudian atur permissions-nya. Setelah itu klik ok.

[Panduan Pemula] Cara Sharing File/Folder dan Drive di Windows (7, 8, dan 8.1)

5) Kemudian kembali lagi ke jendela properties, beralih ke tab security.  Lalu klik tombol Edit untuk menambahkan user dan mengatur permissions.

[Panduan Pemula] Cara Sharing File/Folder dan Drive di Windows (7, 8, dan 8.1)

6) Akan muncul jendela Permissions. Untuk menambahkan user klik tombol add.

[Panduan Pemula] Cara Sharing File/Folder dan Drive di Windows (7, 8, dan 8.1)

7) Akan muncul lagi jendela Select User or Group, klik tombol advanced.

[Panduan Pemula] Cara Sharing File/Folder dan Drive di Windows (7, 8, dan 8.1)

8) Di bagian ini kamu bisa memilih user mana saja yang bisa mengakses data yang di share. Klik find now terlebih dahulu agar muncul daftar user-nya. Kemudian pilih saja Everyone. Klik OK.

[Panduan Pemula] Cara Sharing File/Folder dan Drive di Windows (7, 8, dan 8.1)

9) Pada kotak object names sudah terisi, kemudian klik OK.

[Panduan Pemula] Cara Sharing File/Folder dan Drive di Windows (7, 8, dan 8.1)

10) Kemudian atur permissionnya. Klik terlebih dahulu Everyone, kemudian atur permission sesuka Anda. Jika sudah klik OK.

[Panduan Pemula] Cara Sharing File/Folder dan Drive di Windows (7, 8, dan 8.1)

Pengecekan

Anda bisa melihat data apa saja yang di sharing dengan cara mengetikkan IP address dari komputer yang melakukan sharing tersebut. Pada address bar kamu ketikan 192.168.56.120. IP address tentunya sesuaikan dengan yang Anda gunakan.

[Panduan Pemula] Cara Sharing File/Folder dan Drive di Windows (7, 8, dan 8.1)

Atau juga bisa langsung melalui menu network di bagian bawah.

[Panduan Pemula] Cara Sharing File/Folder dan Drive di Windows (7, 8, dan 8.1)

Jika folder dan drive kamu berada disana, berarti kamu sudah berhasil sharing file milikmu. Selamat mencoba. 🙂

Sudah baca yang ini belum?

Categories
Uncategorized

Cara Mengaktifkan Fitur File and Printer Sharing Pada Windows 7

Cara Mengaktifkan Fitur File and Printer Sharing Pada Windows 7 – Salah satu manfaat dibangunnya jaringan komputer adalah untuk saling berbagi pakai fasilitas yang ada (biasa disebut sharing), entah itu dalam bentuk dokumen, file, atau bahkan berupa device. Manfaat dari layanan ini tidak lain untuk meningkatkan efisiensi penggunaan fasilitas.

Pada sistem operasi windows juga terdapat layanan file dan printer sharing yang bisa kamu terapkan pada jaringan, baik itu jaringan LAN, maupun hanya untuk jaringan peer-to-peer antara dua komputer. Untuk dapat menggunakan layanan tersebut, kita harus mengaktifkan terlebih dahulu fitur File and printer sharing.

Cara Mengaktifkan Fitur File and Printer Sharing Pada Windows 7

Kita tidak akan bisa melakukan sharing apabila fitur tersebut belum diaktifkan. Silahkan ikuti langkah dibawah untuk mengaktifkan fitur file and printer sharing. Pada tutorial ini saya menggunakan sistem operasi windows 7, namun untuk versi windows 8 dan 8.1 bisa menyesuaikan.

  1. Masuk ke Network and Sharing Center, dengan cara klik kanan network icon yang berada pada bagian bawah taskbar, kemudian pilih Open Network and Sharing Center.
Cara Mengaktifkan Fitur File and Printer Sharing Pada Windows 7

Atau juga bisa melalui control panel.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Caranya masuk ke Control Panel, pilih Network and Internet, kemudian pilih Network and Sharing Center.

Cara Mengaktifkan Fitur File and Printer Sharing Pada Windows 7

Cara Mengaktifkan Fitur File and Printer Sharing Pada Windows 7

2. Setelah Berada pada halaman Network and Sharing Center, pilih submenu Change Advanced sharing settings yang berada pada bagian kiri halaman.

  1. Pada bagian ini kamu bisa mengaktifkan fitur sharing dengan memberi cek box pada bagian file and printer sharing. Janga lupa untuk menonaktifkan proteksi password, agar saat ingin mengakses tidak diminta password.
Cara Mengaktifkan Fitur File and Printer Sharing Pada Windows 7
  1. Setelah semuanya selesai klik save changes.

    Sekarang layanan sharinga file dan printer sudah bisa kamu manfaatkan. Untuk tutorial sharing file dan printer akan menyusul. Terima kasih semoga bermanfaat. 🙂

    Baca artikel terkait:

Categories
Uncategorized

Perbedaan Antara Website HTTP, HTTPS, dan FTP

Perbedaan Website HTTP, HTTPS, dan FTP – Mungkin beberapa dari Anda tidak terlalu memperhatikan format penulisan alamat sebuah website pada address bar saat sedang mengakses sebuah website. Yang paling umum dijumpai berformat http://domain.com atau https://domain.com.

Perlu Anda ketahui, bahwa format penulisan alamat pada address bar tidak seperti kedua contoh diatas saja, beberapa website memiliki format penulisan alamat ftp://ftp.domain.com/. Tentu saja format penulisan website yang berbeda-beda ini memiliki maksud dan fungsinya tersendiri, bukan sekedar hiasan belaka.

Berikut adalah perbedaan antara website dengan alamat http, https dan ftp

1. Protocol yang digunakan


Website HTTP 
Website jenis ini menggunakan protocol Hypertext Transfer protocol yang disingkat HTTP, dimana protocol ini tergabung dalam lapisan Aplication pada OSI Layer. Protocol http bertugas untuk mengatur komunikasi antara program web browser dengan web server. Dengan kata lain HTTP adalah sebuah protokol meminta/menjawab antara client dan server.

Tidak dianjurkan melakukan transaksi di internet dan urusan perbankan, karena paket yang dikirim menggunakan protokol ini tidak terenkripsi, sehingga dianggap kurang aman.


Website https 
Website jenis ini menggunakan protocol Hypertext Transfer Protocol Scure yang disingkat HTTPS, dimana protocol ini tergabung dalam lapisan Aplication pada OSI Layer.  Protokol HTTPS ini bisa dikatakan adalah versi amannya HTTP. Tugas dan fungsi sama seperti http, namun tingkat keamanan protokol HTTPS lebih menjanjikan komunikasi atau transaksi antara web browser dan web server menjadi lebih aman.

Dengan protocol HTTPS transaksi antara browser dan webserver harus melalui proses registrasi, sign in, authentikasi dan enkripsi terhadap data atau pesan yang akan dikirim.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Website Ftp 
Website jenis ini menggunakan protocol File Transfer Protocol yang disingkat FTP, dimana protocol ini tergabung dalam lapisan Aplication pada OSI Layer. FTP bertugas untuk melayani proses transfer file antara dua buah mesin melalui jaringan yang memakain  Internet Protocol (IP). Sebuah komputer mengupload file ke sebuah FTP Server, dan kemudian file tersebut dapat di download oleh komputer lain.  Fungsinya hampir sama dengan HTTP, karena keduanya berfungsi untuk mentransfer data dari suatu server ke komputer Anda.

2. Port number


Untuk sistem keamanan jaringan, mengetahui nomor port suatu protocol menjadi sangat penting. Jika kita mengetahui nomor port, maka kita bisa menentukan port mana yang harus dibuka dan ditutup untuk menjaga keamanan jaringan. Meski sama-sama menggunakan web browser, nomor port ketiga protokol ini berbeda-beda.

  • HTTP  port 80 
  • HTTPS port 443 
  • FTP port 21 

3. Penggunaan website

Website HTTP dan HTTPS dipakai untuk mengakses web server dan menampilkannya pada web browser sedangkan website FTP dipakai untuk kebutuhan transfer file dan sebuah file server ke pada klien dan juga sebaliknya. Web site ftp dipakai oleh web administrator untuk mengirimkan atau upload data konfigurasi atau content website ke web server.

4. Tampilan website

Website HTTP dan HTTPS biasanya dibuat dengan tampilan yang menarik penuh dengan disain grafis yang bagus dan interaktif (contohnya blog Pintar Komputer ini). Sedangkan website FTP tampilannya sederhana hanya berupa susunan file dan folder dalam sebuah direktori. Contoh website FTP adalah ftp://ftp.cbn.net.id.

Categories
Uncategorized

Pertimbangkan Beberapa Hal Ini Dalam Memilih Switch

Pertimbangkan Beberapa Hal Ini Dalam Memilih Switch – Memilih switch yang terbaik untuk sebuah jaringan LAN bukanlah hal yang susah, namun bukan berarti gampang. Bertambahnya host dalam jaringan LAN biasanya menyebabkan kebutuhan akan switch bertambah. Biasanya yang menjadi pertimbangnan utama kebanyakan orang adalah banyaknya port yang tersedia, guna menyesuaikan jumlah host yang teragabung dalam jaringan.

Sebenarnya banyak kasus yang membuat kita harus pintar dalam memilih switch. Contohnya ialah kekurangan port, hal sederhana ini mestinya sudah menjadi perhatian sejak awal pembangunan jaringan LAN.

Pertimbangkan Beberapa Hal Ini Dalam Memilih Switch

Berikut adalah tips dalam memilih switch.

1. Jumlah Port


Jumlah port switch yang tersedia di pasaran sangat beragam jumlahnya, diantaranya sebagai berikut:

  • 2 port
  • 4 port
  • 8 port
  • 16 port
  • 24 port
  • 32 port
  • 48 port

Switch dengan jumlah port 4, 8, 16 dan 24 port sangat sering dijumpai. Sediakan switch dengan port yang banyak sesuai dengan tingkat pertumbuhan jaringan Anda, terutama penambahan host yang mungkin terjadi. Hal ini dilakukan demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi,

Switch dengan port sedikit bukan berarti tidak digunakan. Switch dengan port sedikit cocok untuk jaringan LAN dirumah-rumah dengan jumlah anggota yang sedikit tentunya. Switch dengan jumlah port sedikit juga sering digunakan untuk pengecekan koneksi jaringan atau juga sebagai penguat sinyal koneksi jaringan kabel (jika menggunakan switch dengan port banyak akan sangat mubazir).

2. Speed atau Kecepatan Transfer Data

Kemampuan switch dalam mentransfer data beragam, yaitu:

  • 10 Mbps 
  • 10/100 Mbps 
  • 10/100/1000 Mbps 
Kemampuan switch dalam mentransfer data sangat berpengaruh pada media komunikasi kabel. Keduanya harus saling menyesuaikan, jika memutuskan untuk menggunakan switch yang berkecepatan 100 Mbps maka kabel pun harus memiliki kecepatan transfer yang sama. Jangan sampai media kabel yang dipakai kecepatannya lebih rendahh dari switch, jika sampai terjadi hal demikian maka tidak ada gunanya kecepatan dari port switch yang tinggi sebab terjadi penyempitan bandwidth pada kabel atau bottle neck. 

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

3. Switch dengan jenis Managed atau Unmenaged

Switch Managed sangat direkomendasikan untuk jaringan dengan jumlah host yang banyak dan juga tingkat lalu lintas yang tinggi. Namun, apabila jaringan tersebut bersifat kompleks (aplikasi atau lalu lintas data tidak beragam) cukup dengan menggunakan switch dengan jenis unmanaged.

Karena harga switch managed yang lebih mahal dari switch managed, ada baiknya untuk mempertimbangkan jumlah budget/dana yang dimiliki.

4. Jenis Port 

Ada tiga jenis port yang biasanya tersedia pada switch, yaitu:

  1. Ethernet port dengan konektor RJ 45 untuk koneksi kabel jenis UTP.
  2. Gigabit port dengan konektor SFP atau Small Form factor Plugable untuk koneksi kabel jenis fiber optic.
  3. Power over Ethernet atau PoE. Selain untuk data transfer kabel network juga dipakai untuk mengalirkan daya listrik kepada perangkat tertentu, PoE biasanya dipakai untuk mengalirkan daya listrik ke perangkat seperti Wifi dan sebagainya. 

Jangan asal memilih switch, tanpa memperhatikan jenis port yang tersedia. Sesuaikan dengan kebutuhan, karena akan sangat mubazir apabila terdapat port yang tidak dipergunakan.

5. Dimensi dan Daya Listrik

Dimensi atau ukuran switch beragam mulai dari yang kecil dan ringan sampai yang besar dan berat. Sesuaikan dengan kondisi rak yang akan digunakan untuk meletakan switch tersebut. Pastikan ada ruang yang cukup untuk menaruh switch dengan posisi yang pas dan mudah dijangkau.

Daya listrik switch ada yang hanya menggunakan DC berdaya kecil sampai menggunakan listrik AC yang berdaya listrik besar. Pastikan kebutuhan akan daya listrik menjadi hal yang harus dipertimbangkan juga.

Demikian beberapa pertimbangan yang harus Anda ketahui sebelum memilih switch terbaik untuk jaringan. Semoga dapat menambah refrensi Anda. 🙂

Baca artikel penting lainnya:

Categories
Uncategorized

3 Fungsi Utama Switch Pada Jaringan Komputer

3 Fungsi Utama Switch Pada Jaringan Komputer – Switch merupakan perangkat yang biasa digunakan sebagai konsentrator pada jaringan dengan topologi star. Konsentrator disini berfungsi sebagai penerima dan mengirim data dari komputer sumber ke komputer tujuan. Selain switch ada juga perangkat lainnya yang memiliki fungsi dasar yang sama, yaitu Hub. Namun, karena banyaknya kekurangan hub dibandingkan switch, membuatnya mulai ditinggalkan.

Pada artikel ini, akan membahas fungsi utama dari switch. Switch merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada lapisan kedua OSI Layer, yaitu data link. Oleh karena itu, fungsi dan peran switch sangat berkaitan dengan yang ada pada Layer 2.

3 Fungsi Utama Switch Pada Jaringan Komputer



Berikut adalah 3 fungsi utama switch

1. Address Learning (mempelajari alamat)

Address learning ini berkaitan dengan bagaimana switch dapat mendapatkan Mac Address dari perangkat yang terkoneksi dengan dirinya.  Ketika paket frame (karena switch merupakan peralatan layer 2, jadi data yang dikirim berupa frame. Pada layer 3 data tersebut berupa packet) sampai pada switch, ia akan mempelajari MAC Address pengirim dan memastikan alamat penerima paket tersebut.


Berikut adalah penjelasan lengkap tentang address learning:

Berawal dari Host A dengan mac address 0000.8c01.000A, mengirimkan data berupa frame yang berisikan Mac address pengirim: 0000.8c01.000A dan mac address tujuan 0000.8c01.000B.

Saat pertama kali sampai switch, mac address table pada switch masih dalam keadaan kosong.

Setelah menerima data frame tersebut, Switch akan mengecek sumber atau alamat hardware atau mac address si pengirim yang kemudian disimpannya di mac address table. Kemudian akan tercatat di dalam mac address table bahwa pada port Eth1 terkoneksi dengan host A yang memiliki mac address  0000.8c01.000A.

Switch kemudian mengecek alamat mac address tujuan, karena alamat tujuan tidak terdapat pada mac address table maka switch lalu meneruskan ke semua port kecuali port asal frame tersebut, yaitu port eth 1.

Ketika host B menerima frame dan memastikan bahwa frame itu ditujukan untuknya maka host B lalu mengkonfirmasikan atau membalas kembali kiriman kepada host A.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Ketika host B mengirimkan kembali kepada host A melalui switch, switch sudah memiliki data tentang host.

Pada frame yang dikirim oleh host B kepada host A terdapat mac address asal adalah mac address host B; 0000.8c01.000B dan mac address tujuan adalah mac address host A ; 0000.8c01.000A.

Switch lalu mencatatkan mac address asal ke dalam mac address table, di mana tercatat oleh switch bahwa port Eth 2 terkoneksi dengan host B dengan mac address 0000.8c01.000B.

Switch kemudian mengecek bahwa alamat tujuan dari frame adalah 0000.8c01.000A, dengan membandingkan pada mac address table diketahui bahwa alamat tujuan adalah port eth 1.

Switch tidak perlu meneruskan ke semua port tapi cukup ke port Eth 1 saja.

Inilah maksud dari address learning di mana setiap frame yang masuk atau melewati port switch dicek mac address si pengirim untuk dicatat pada mac address table sesuai dengan port di mana host tersebut terkoneksi. Ingat yang tercatat pada mac address table adalah mac address dari pengirim atau asal frame. Hal ini berlaku juga pada semua port yang ada pada switch.

2. Meneruskan / Menyaring Data Frame (forward / filtering)

Forwarding disini merupakan suatu proses meneruskan paket frame dari salah satu port menuju port yang menjadi tujuan paket tersebut. Ketika salah satu host yang terhubung dengan salah satu port pada switch mengirimkan data frame, maka switch akan melakukan pengecekan pada Mac address table. Yang dicek oleh switch ialah terdapat pada port berapa Mac address tujuan dari data frame.

Apabila mac address yang menjadi tujuan paket tersebut terdapat pada port kedua, maka paket tersebut hanya diteruskan ke port dua saja. Ini merupakan salah satu kelebihan switch dibanding hub, karena tidak perlu meneruskan frame tersebut secara broadcast (menyeluruh).

3. Looping Avoidance (menghindari looping)

Looping terjadi pada switch dimana data yang dikirim hanya berputar pada port-port yang ada di switch. Seperti misalnya pada gambar dibawah ini, kesalahan dalam mengkoneksikan kabel pada port-port switch juga bisa menyebabkan looping.

Kondisi looping ini dapat diceh dengan menutup/memblok salah satu port yang terkoneksi, misalnya pada switch 1 menutup port eth2 dan pada switch 2 menutup port eth1. Sehingga data dapat sampai ke tujuan tanpa dan tidak berputar-putar saja.

Itulah penjelasan tentang 3 fungsi utama switch. Semoga bermanfaat. 🙂

sumber gambar: http://blog.router-switch.com/2012/05/lan-and-setup-vlan-on-a-cisco-switch/

Categories
Uncategorized

7 Perbedaan Antara Switch dan Hub

7 Perbedaan Antara Switch dan Hub – Secara fisik, switch dan hub memang terlihat sama, namun sebenarnya prinsip kerjanya adalah berbeda. Banyak sekali yang menyebutkan switch-hub, yang seolah-olah nama tersebut menggambarkan satu perangkat. Hub adalah hub dan switch adalah switch, keduanya merupakan perangkat jaringan yang tidak sama.

Hub dan switch memiliki banyak perbedaan. Berikut adalah perbedaan antara switch dan hub.

1. Bekerja pada OSI Layer yang berbeda
Hub bekerja pada OSI layer pertama, yaitu layer physical atau lapisan fisik. Tidak berbeda seperti kabel dan atau sinyal wifi, yang hanya menyalurkan data saja. Switch bekerja pada lapisan kedua pada OSI Layer, yiaitu Data Link.

2. Cara kerja lebih simpel mana?
Kerja hub hanya untuk menerima dan mengirimkan sinyal-sinyal listrik melalui kabel yang tersambung. Switch tidak hanya mengirim atau menerima sinyal, tetapi juga memproses informasi pada layer data link. Informasi yang dicek berupa mac Address dari setiap komputer dan perangkat yang tersambung.

3. Tingkat Kehandalan 
Walaupun cara kerja dari hub itu simpel, namun kinerja dari swicth lebih bagus dari hub. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan switch menggunakan sistem seleksi terhadap semua pernagkat atau komputer yang terhubung dengan dirinya. yang diseleksi oleh switch berupa MAC Address dari komputer atau perangkat jaringan yang terhubung.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Sedangkan hub tidak memiliki kemampuan tersebut, jadi setiap sinyal yang ditermia hub melalui salah satu port, maka akan dikirim secara menyeluruh ke semua port yang ada. Ini dikarenakan hub tidak mempunyai kemampuan untuk memastikan kemana tujuan sinyal yang diterimanya tersebut. Ingat, hub hanya untuk menerima dan mengirim sinyal.

4. Kecepatan transfer data
Karena switch menyeleksi terlebih dahulu mac address mana yang menjadi tujuan, maka hal ini membuatnya mengirimkan data lebih cepat. Tidak seperti hub yang mengirim sinyal secara menyebar/menyeluruh, tidak peduli perangkat mana yang menjadi tujuan data tersebut.

6. Pengaturan atau manageable
Hub sama sekali tidak bisa diatur atau di-setting. Switch dengan label manageable bisa diatur untuk memblokir atau mengijinkan komputer mana saja yang boleh tersambung dengan dirinya. Switch bisa membagi satu segment jaringan LAN menjadi dua atau lebih segment jaringan LAN meski secara fisik berada dalam satu jaringan yang sama, hal ini dikenal dengan istilah Virtual LAN atau VLAN.

5. Sistem keamanan jaringan
Ketika data yang dikirim oleh hub sampai pada tujuan, pasti data tersebut dalam kedaan utuh. Namun, tidak dengan switch, data yang terkirim tersebut belum tentu utuh. Bukan karena switch tidak mampu mengirim secara utuh. Melainkan setiap paket data yang dikirim oleh switch pasti periksa terlebih dahulu untuk memastikan setiap data yang terkirim bersifat aman. Jadi, untuk data yang dianggap mencurigakan tidak akan sampai pada komputer tujuan.

7. Harga
Telah kita ketahui berbagai macam kelebihan dari switch, seperti yang sudah dijelaskan diatas. Maka tak heran apabila harga switch bisa lebih mahal dibandingkan dengan hub.

Itulah beberapa faktor yang membedakan switch dan hub. Semoga bermanfaat. 🙂

Sumber gambar: http://www.webclasses.net

Baca juga:
Categories
Uncategorized

Jenis-Jenis Kabel yang Digunakan Pada Jaringan Komputer

Jenis-Jenis Kabel Jaringan Komputer – Kabel jaringan merupakan salah satu media transmisi yang digunakan pada jaringan komputer agar setiap komputer/perangkat yang tergabung didalamnya bisa saling berkomunikasi. Selain menggunakan kabel, terdapat juga media transmisi yang tidak menggunakan kabel yang lebih sering kita sebut wireless. Pada OSI Layer, media komunikasi menempati posisi paling bawah yaitu Physical Layer.

Dibandingkan media tanpa kabel, media kabel lebih memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi serta jangkauan yang lebih jauh. Dalam artikel ini, saya akan membahas jenis-jenis kabel apa saja yang ada pada jaringan komputer. Ada tiga jenis kabel yang digunakan dalam media komunikasi via Kabel, yaitu Coaxial, Twisted Pair, dan Fiber Optik.

Berikut Penjelasan Lengkap Jenis-jenis Kabel Jaringan Komputer

1. Kabel Coaxial

Kabel coaxial adalah jenis kabel yang terdiri atas dua penghantar di mana salah satu penghantarnya berada di tengah kabel dan dikeliling oleh penghantar satunya lagi dengan pola melingkar. Prinsip kerja Coaxial dengan cara menghantarkan arus atau sinyal listrik dari sumber ke tujuan.

Saat ini kabel jenis Coaxial sudah mulai ditinggalkan karena port untuk konektor BNC yang dipakai sudah jarang ditemukan pada perangkat komputer atau perangkat jaringan seperti switch dan router. Instalasi jaringan denga kabel coaxial sulit dan butuh keahlian esktra terutama dalam membuat atau memasang konektor.

Bagian-bagian kabel coaxial ialah sebagai berikut.

  1. Isolator luar (outer jacket) yang merupakan bagian kulit pembungkus terluar untuk melindungi seluruh bagian kabel. 
  2. Pelindung atau disebut juga grounding (barided copper shielding) yang merupakan serabut kabel terpilin bersilang yang berfungsi mengantisipasi frekuensi listrik yang tidak diinginkan. 
  3. Isolator dalam (plastic insulation) yang merupakan kulit pelapis kabel konduktor. 
  4. Konduktor (copper cunductor) merupakan inti kabel tunggal atau serabut yang berfungsi sebagai medium transmisi data.

2. Kabel Twisted Pair

Kabel twisted pair merupakan kabel jaringan yang didalamnya terdiri atas beberapa kabel yang saling berpasangan. Sama seperti kabel coaxial, cara kerja dari kabel Twisted Pair adalah dengan mengahantarkan arus atau sinyal listrik dari sumber ke tujuan. Kabel twisted pair ini terbagi atas jenis, yaitu STP (Shielded Twisted Pair) dan UTP (Unshielded Twisted Pair).

STP adalah jenis kabel yang memiliki selubung pembungkus tembaga/alumunium foil yang khusus dirancang untuk mengurangi gangguan elektrik. UTP adalah kabel yang terdiri dari 4 pasang kabel terpilin mirip kabel telepon.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Untuk Kabel Twisted pair sendiri jangkauannya tidak lebih jauh dari 100meter, Kecepatannya bervariasi mulai dari 10 Megabit per detik sampai 10000megabit/detik atau 10 Gigabit per detik

3. Kabel Fiber Optik

Tidak seperti dua kabel sebelumnya yang menggunakan tembaga sebagai media penghantarnya. Kabel fiber optik ini tebuat dari serat kaca atau plastik yang sangat tipis. Karena terbuat dari kaca, sinyal yang dikirim oleh FO ini berupa cahaya dari sumber ke tujuan.

Makanya tidak heran bila transmisi kabel ini lebih cepat dibandingkan dengan dua kabel sebelumnya. Salah satu kelemahan kabel ini adalah gangguan (noise) yang sering terjadi apabila tertekuk walaupun hanya sedikit.

Bagian-bagian kabel fiber optik adalah sebagai berikut.

  1. Pelindung kabel (cable jacket) yang merupakan bagian kulit pembungkus terluar untuk melindungi seluruh bagian kabel. 
  2. Pelindung fiber (strengthening fibers) berfungsi menjaga kabel dari benturan keras. 
  3. Lapisan plastik (coating) berfungsi menjaga kabel dari tekukan. 
  4. Lapisan tipis (cladding) berfungsi sebagai pembatas yang memuat gelombang cahaya sehingga data dapat ditransmisikan. 
  5. Fisik medium utama (core) berfungsi sebagai medium transmisi data.
Itulah beberapa jenis kabel jaringan komputer. Kabel coaxial biasanya digunakan untuk topologi bus. INstallasi CCTV juga biasanya menggunakan kabel coaxial. Jenis kabel fiber optik biasanya untuk tipe jaringan yang besar. Kabel UTP lebih cocok untuk installasi jaringan LAN.
Categories
Uncategorized

Pentingnya Menggunakan IP Statik

Pentingnya Menggunakan IP Statik – Terdapat dua metode untuk setting ip address di komputer, yaitu secara manual dan automatic. Dengan cara manual berarti kita mengisi data satu persatu pada komputer, tentu ini akan menyita waktu apabila terdapat banyak komputer. Inilah yang menyebabkan mereka lebih memilih menggunakan metode automatic atau DHCP.

Pengguna sangat dimanjakan dengan metode automatic ini, karena mereka tidak lagi repot-repot mengatur IP Address pada komputer tersebut. Dengan kata lain, tinggal colok langsung konek.

Dengan kemudahan metode automatic ini, bukan berarti sang administrator jaringan melupakan pentingnya cara manual. Artinya mereka juga harus menggunakan cara manual untuk konfigurasi IP address pada komputer yang memiliki fungsi dan peran tertentu.

Pentingnya Menggunakan IP Statik

Seberapa penting sih setting IP address dengan cara manual? Jika itu pertanyaan Anda, berikut ini alasan yang mungkin bisa menjawab pertanyaan tersebut.

1. Fix atau tidak berubah
Konfigurasi IP Address yang sudah diterapkan secara manual pada komputer, tidak akan pernah berubah selama tidak ada yang merubahnya. Terlebih lagi jika komputer yang kita gunakan memiliki fasilitas semacam printer sharing, maka akan sangat merepotkan bila konfigurasi IP tersebut berubah. Jika KOnfigurasi tetap, akan terasa lebih mudah karena sudah terbiasa dengan satu nomor IP.

2. Stabilitas
Komputer yang disetting secara static tidak mengalami kejadian limited connection. Kondisi ini terjadi jika komputer klien tidak menerima atau mendapatkan konfigurasi IP address dari DHCP server. Kemungkinan terjadi Limited Connection bisa dikarenakan gangguan atau ada masalah pada DHCP server-nya.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

3. Untuk penggunaan khusus
Cara manual/statik ini bisa diterapkan pada komputer atau perangkat jaringan yang memiliki fungsi dan kegunaan khusu, seperti misalnya server, router, dan perangkat lainnya. Apabila IP address pada server atau router berubah tiba-tiba, maka akan menyebabkan perubahan juga pada sisi klien, seperti misalnya konfigurasi Default Gateway nya.

4. Untuk pengetesan koneksi
Untuk melakukan pengetas terhadap koneksi suatu jaringan, sangat disarankan menggunakan cara manual untuk konfigurasi IP address nya. Alasan utama adalah untuk efisiensi waktu. Karena jika IP tersebut berubah secara tiba-tiba, kita harus mengecek kembali momor yang terkonfigurasi. Tentu ini akan memakan waktu.

5. Untuk pengamanan
Metode IP statik biasanya dilakukan oleh administrator jairngan untuk menerapkan keamanan. Seperti misalnya membuat access list, rules firewall yang sifatnya untuk komputer tertentu. Tujuannya tidak lain untuk memblok atau memberi izi terhadap komputer dengan nomor IP tertentu.

Itulah alasan pentingya menggunakan IP statik pada jaringan komputer. Semoga bermanfaat. 🙂

Artikel ini juga bermanfaat:

Categories
Editorial

Faktor Penyebab Komputer Tidak Bisa Konek Internet

Penyebab Tidak Konek Internet – Dua kemungkinan yang menyebabkan tidak bisa konek ke internet ada dua, bisa dari jaringan lokal dan juga bisa dari jasa penyedia internet (ISP) yang bermasalah. Jadi, sebelum kamu melakukan protes terhadap suatu ISP karena tidak bisa konek ke internet, ada baiknya kamu mengecek terlebih dahulu settingan yang ada di komputer dan tidak lupa untuk memastikan bahwa jaringan lokal tidak bermasalah.

Faktor Penyebab Komputer Tidak Bisa Konek Internet

Nah, apa saja yang bisa menyebabkan komputer tidak bis konek internet? Sebaiknya kita cek dari hal yang paling sederhana, karena hal sepele ini bisa tidak kita sadari. Berikut hal-hal yang menyebabkan tidak bisa konek ke internet.

1. Paket Langganan

Pastikan bahwa paket langganan kamu masih berlaku. Biasanya untuk pengguna hal ini tidak disadari para pengguna modem USB. Salah satu tanda masa berlaku habis adalah masih bisa melakukan dial, tetapi saat browsing tidak mau terbuka.

 

2. Pada koneksi LAN

Pastikan komputer kita telah di konfigurasi ip address dengan benar. Terutama untuk settingan default gateway, jangan sampai salah. Default gateway ini berfungsi untuk akses ke luar jaringan LAN. Kita tahu bahwa data saat berinternet datangnya dari luar LAN, maka default gateway menjadi amat penting. Kesalahan pengisian default gateway ini biasanya terjadi untuk settingan manual, berbeda dengan yang menggunakan DHCP, biasanya sudah otomatis terisi.

 

3. IP kita diblokir atau tidak?

Pastika IP address yang digunakan pada komputer tidak termasuk dalam black list atau yang diblokir oleh sang admin, sehingga kita tidak bisa terhubung. Alasan diblokir biasanya karena komputer kita menjadi sumber virus.

 

4. Settingan browser

Yang menjadi sorotan pada browser ini adalah settingan proxy. Biasanya proxy sering diubah-ubah karena sumber internet yang digunakan berbeda-beda, maka cek terlebih dahulu. Abila menggunakan koneksi modem GSM, CDMA ataupun menggunakan Speedy settingan biarkan kosong. Tapi jika ingin menggunakan proxy secara manual, pastikan IP server proxy dan nomor port sudah benar.

 

5. Faktor Lainnya

Faktor lainnya bisa berasal dari driver modem yang bermasalah. Cara yang tepat untuk mengatasi masalah ini adalah dengan unisntall dan menginstallnya kembali.

Setelah yakin bahwa semua yang di cek tidak ada masalah dengan komputer ataupun jaringan Lokal, maka kemungkinan besar masalah memang dari ISP-nya. Semoga bermanfaat. 🙂

sumber gambar: http://www.veryicon.com/icons/system/sticker-system/disconnected-12.html