Categories
Learn

BIOS Settings: Semua Pengaturan Yang Harus Diketahui

BIOS atau Basic Input Output System adalah software yang tertanam pada motherboard yang berfungsi untukmengatur perangkat keras pada komputer. Jadi di BIOS ini kita bisa mengatursemua perangkat keras yang tertanam pada komputer, kita bisa memilih apakah ingin menggunakan HDD-1 atau HDD-2, memilih menggunakan VGA Card atau VGA On Board, mengatur booting dan masih banyak lagi.

Bagaimana Cara Setting BIOS Yang Umum Dilakukan?

Jika Anda pernah menghabiskan waktu untuk men-tweak komputer, kemungkinan Anda sudah pernah bermain dengan BIOS. Di BIOS Anda menemukan banyak pilihan, ada beberapa pilihan yang mungkin membingungkan bagi Anda sehingga tidak jarang ‘Auto’ menjadi pilihan bagi Anda atau ‘Default’ atau bahkan tidak menyentuh sama sekali opsi yang membingungkan tersebut.

Anda bisa mencari referensi di internet untuk mengetahui apa saja fungsi dari pengaturan yang ada pada BIOS. Dan di sini kami akan memberikan panduan yang bisa Anda jadikan salah satu referensi untuk mengetahui lebih dalam tentang BIOS.

Catatan Pengaturan Opsi BIOS Pada Beberapa Produsen Motherboard

ASUS:

  • AI Tweaker: CPU and memory options
  • Advanced: Chipset, storage, and power option
  • Monitor: System health and fan-speed options
  • Boot: Boot and security options

bios asus

ASRock:

  • OC Tweaker: CPU and memory options
  • Advanced: Chipset, storage, and power options
  • H/W Monitor: System health and fan-speed options
  • Security: Security options
  • Boot: Booting options

bios asrock

Gigabyte:

  • M.I.T. : CPU, memory, system health, and fan-speed options
  • BIOS Features: Boot and security options
  • Peripherals: Chipset and storage options
  • Power Management: Power options

bios gigabyte

MSI:

  • OC: CPU and memory options
  • Settings: Chipset, boot, and security options
  • Hardware Monitor: System health and fan-speed options

bios msi

CPU Options

BCLK/Base Clock: ini adalah sistem clock utama untuk prosesor. Jika motherboard mendukung perubahan pada pilihan ini, kemungkinan motherboard menyediakan adalah cara universal untuk meng-overclock prosesor. Namun, karena ini mempengaruhi segala sesuatu pada prosesor, termasuk memory controller dan Integrated GPU, Anda biasanya tidak men-tweak bagian ini.
CPU Ratio: ini memungkinkan Anda untuk mengubah frekuensi multiplier dari prosesor. Biasanya, ini hanya mempengaruhi bagian core, dan bukan bagian lain dari prosesor, seperti memory controller atau GPU.

Spread Spectrum: Seperti namanya, pilihan ini digunakan untuk menyebarkan interferensi elektromagnetik yang datang dari prosesor merata dalam berbagai frekuensi. Ini tidak mengurangi jumlah total interferensi elektromagnetik, tetapi membantu mencegah semua frekuensi yang terpusat. Ini biasanya dibiarkan saja.

CPU Voltage: Ini berguna jika Anda mengubah kecepatan clock yang lebih tinggi yang membutuhkan tegangan yang lebih tinggi. Namun, mengatur bagian ini harus dengan hati-hati. Bahkan perubahan yang relatif kecil (sekitar 15 persen) bisa membuat panas CPU. Dan perhatikan bahwa panas pada CPU bukan berarti menunjukkan tanda-tanda kerusakan.

Host Clock/PCIe Clock: Seperti namanya, ini digunakan untuk menyesuaikan frekuensi PCI Express controller. Ini teredngan seolah akan memberikan efek pada kartu grafis, jika Anda berpikir demikian, maka itu salah, ini tidak memberi banyak pengaruh. Sebaiknya biarkan opsi ini kecuali Anda sudah mengalami masalah stabilitas, dan telah kehabisan pilihan lain untuk men-tweak.

Intel SpeedStep/AMD Cool’N’Quiet: Kedua pilihan ini akan menyesuaikan frekuensi clock prosesor untuk frekuensi yang lebih rendah jika tidak melakukan banyak pekerjaan dan frekuensi kembali normal jika pekerjaan menjadi sibuk. Jika Anda lebih memilih prosesor Anda berjalan dengan kecepatan penuh sepanjang waktu, nonaktifkan pilihan ini.

C-State Options: C-State (dilambangkan dengan C# State) adalah tingkat daya prosesor. Ini berguna untuk mematikan ketika mencoba overclocking ekstrim untuk menjaga prosesor dari switching power states.

x86 Virtualization: Jika prosesor Anda mendukung fitur ini, ini akan membantu mesin virtual tampil hampir mendekati mesin asli. Pada mesin Intel disebut VT-x, sedangkan pada mesin AMD disebut AMD-V. Pada komputer lama disebut “Vanderpool.

Memory Options

Memory Frequency: Mengatur frekuensi operasi dari memori. Namun, tidak seperti BCLK pada prosesor, Anda tidak dapat memilih frekuensi semau Anda. Anda akan diberikan pilihan berdasarkan BCLK yang dikalikan dengan frequency multiplier memori. Untuk hasil terbaik, lebih baik pilih auto.

DRAM Voltage: Hal ini cukup berguna jika Anda mencoba untuk overclock kecepatan RAM Anda di luar spesifikasi normal. Nilai ini harus ditangani dengan hati-hati, kelebihan sedikit (sekitar 15 persen atau lebih) saja dapat membuat RAM panas.

Storage Options

SATA Mode: Protokol SATA memungkinkan untuk tiga mode:

  • IDE: Ini adalah fitur kompatibilitas lama. Ini hanya diperlukan jika sistem operasi tidak mendukung SATA. Ya, Anda dapat menginstal Windows 98, XP pada drive SATA dengan mode ini. Dalam mode ini drive SATA akan dikenalsebagai drive IDE.
  • AHCI: Mengaktifkan semua fitur SATA. Jika Anda menggunakan sistem operasi modern, pilih ini. Support pada Windows Vista dan Versi terbaru.
  • RAID: Ini untuk mengatur kontroler SATA untuk beroperasi dalam mode RAID. Jika tidak begitu, akan bertindak seperti AHCI. Ini adalah salah satu pilihan yang harus Anda pastikan diatur ke nilai yang tepat sebelum menginstal OS.

Hard Disk S.M.A.R.T: ini memungkinkan fitur S.M.A.R.T. pada drive yang mendukungnya.

Chipset / Peripherals Pilihan

Graphics Adapter and Integrated GPU (IGPU) settings: Pilihan ini biasanya untuk perubahan pada adapter grafis utama yang Anda gunakan, mode PCI Express apa yang ingin Anda gunakan, dan berapa banyak memori yang harus dialokasikan ke GPU. Mengenai primary graphics adapter, jika Anda tidak memilih VGA mana yang menjadi primary, maka komputer akan mencoba untuk menggunakan defaultnya (bisa onboard bisa Card).

Onboard Peripherals: Pilihan ini termasuk integrated audio dan Ethernet adapter. Kecuali sistem operasi Anda memiliki konflik dengan integrated peripherals, Anda tidak perlu menonaktifkan ITU ketika menginstal perangkat keras lainnya yang fungsinya sama. Misalnya, jika Anda memasang Sound Card, Anda tidak perlu menonaktifkan audio onboard.

Fitur Spesifik Intel dan AMD

Intel Rapid Start: Sebuah cara untuk resume dari hibernate dengan sangat cepat.
Intel Connect Smart: Memungkinkan program tertentu untuk menerima update melalui internet saat komputer sedang sleep.

AMD Dual Graphics: Jika Anda memiliki APU dan AND GPU, ini akan memungkinkan opsi CrossFire hybrid yang memungkinkan keduanya untuk bekerja bersama-sama, bukan menjadi entitas yang saling terpisah.

Power (ACPI) Options

S-State configuration: S-State adalah system tingkatan power state, ini yang paling umum digunakan orang adalah:

  • S1: Power on suspend. CPU berhenti mengeksekusi instruksi, namun kedua RAM tetap.
  • S3: Standby / Sleep / Suspend. Isi RAM disimpan dan tetap bertenaga. Sedangkan segala sesuatu yang lain ditutup. Hal ini memungkinkan konsumsi daya yang minimal.
  • S4: Hibernate. Isi RAM disimpan dalam HDD / SSD, maka sistem sepenuhnya mati. Hal ini memungkinkan Anda untuk melanjutkan pekerjaan Anda.

Peripheral Power On:  Anda dapat mengkonfigurasi komputer untuk hidup kemblai dari sleep dengan salah satu peripheral ini:

  • PS/2 Keyboard
  • USB Keyboard, Mouse, atau device lain yang didukung
  • On-board LAN, menggunakan protokol Wake-On LAN
  • Motherboard’s real-time clock.

State after Power Loss: Ketika komputer kehilangan daya, komputer dapat melakukan hal berikut ketika hidup kembali:

  • Last state: Jika komputer off, maka komputer akan tetap off
  • Always On: Komputer akan selalu menyala setelah kehilangan daya.
  • Always  Off: Komputer akan tetap dimatikan.

Perhatikan bahwa beberapa produsen motherboard menempatkan ini di lokasi lain (ASRock misalnya, menempatkan ini di Chipset Configuration).

Sistem Monitoring

Fan Speed Settings: ini akan men-tweak kecepatan kipas. Label pada pengaturan sesuai dengan nama header pada motherboard. Misalnya, jika Anda memiliki nama header FAN_1, FAN_2, dan FAN_3, itu harus sesuai dengan Fan 1, Fan 2, dan Fan 3 di masing-masing BIOS.

Typical speed setting membiarkan sistem menyesuaikan kecepatan kipas berdasarkan profil noise/kinerja atau pengaturan ke nilai datar.

Temperature Alarm Settings: Beberapa bios memungkinkan Anda untuk mengatur peringatan atau tindakan ketika CPU atau chipset mencapai suhu tertentu. Jika alarm diatur, speaker PC akan berbunyi. Tindakan lainnya komputer akan dimatikan.

Boot & Security

Fast/Ultra Fast Booting: Ini akan membuat waktu POST lebih cepat. Bagi kebanyakan BIOS modern, “fast” berarti tidak akan menghitung USB drive, sehingga Anda tidak bisa boot dari USB. “Ultra Fast” memerlukan Windows 8 dan memungkinkan melewatkan startup POST seluruhnya. Ini berarti Anda tidak dapat mengakses menu BIOS dari boot sampai Anda mengatur ulang pengaturan dari Windows 8 itu sendiri.

Num Lock On Boot: Menentukan apakah Num Lock aktif atau nonaktifkan pada saat boot. Jika Anda memiliki laptop dengan Num Lock (bukan keypad numerik), Anda harus memastikan ini dibiarkan off. Jika tidak, bagian kanan keyboard akan bertindak sebagai keypad numerik.

Full Screen Logo: Mengatur untuk menampilkan/tidak menampilkan logo produsen motherboard.

Boot/POST beep: Biarkan ini ON, karena ini akan membantu dalam pemecahan masalah jika komputer tidak boot.

Boot Order: Ini untuk mengatur drive mana yang akan digunakan dalam proses booting secara berurut.

Boot / Setup Password: Anda dapat mengatur sandi yang harus dimasukkan setiap kali komputer boot atau masuk ke setting BIOS. Sayangnya, ada banyak cara untuk membobol ini jadi jangan mengandalkan ini untuk mengamankan komputer Anda.

Categories
Tutorial

Tutorial Cara Booting Safe Mode Pada Windows 10

Booting Safe Mode Pada Windows 10 – Safe mode biasanya digunakan pada saat windows yang kita gunakan error. Maka ketika kita tidak dapat masuk ke sistem operasi, safe mode menjadi pilihan utama. Namun pada Windows 10 kita tidak dapat langsung masuk dengan menekan tombol F8 pada saat booting.

Cara Mengatur Booting ke Safe Mode Pada Windows 10

Pada Windows 10 ada sedikit pengaturan yang harus kita lakukan agar kita bisa masuk ke safe mode. Apabila Anda bisa masuk ke sistem operasi, maka caranya mudah.   Pertama masuk ke Windows, lalu tekan tombol Windows+R kemudian tulis MSCONFIG, lalu tekan OK.  

Tutorial Cara Booting Safe Mode Pada Windows 10 - msconfig

Maka akan terbuka jendela System Configuration, pilih tab Boot. Pada bagian Boot Options, ceklist Safe Mode, lalu tekan Ok.  

Tutorial Cara Booting Safe Mode Pada Windows 10

  Setelah itu pilih Restart.  

Tutorial Cara Booting Safe Mode Pada Windows 10

Windows akan me-restart, dan langsung booting ke Safe Mode. Ciri khas safe mode memiliki background hitam, dan di setiap sudut terdapat tulisan Safe Mode.  

Tutorial Cara Booting Safe Mode Pada Windows 10 - safe mode

Dengan kita setting seperti di atas, maka setiap kali komputer booting, itu langsung masuk ke safe mode.   Nah untuk mengembalikan settingan normalnya, cukup mudah. Tekan tombol Windows+R, tulis MSCONFIG, tekan Ok.  

Tutorial Cara Booting Safe Mode Pada Windows 10 - safe mode

Lalu jendela System Configuration terbuka, pilih tab Boot, hilangkan ceklis pada Safe Mode, lalu Ok.  

Tutorial Cara Booting Safe Mode Pada Windows 10 - safe mode

Kemudian Restart.  

Tutorial Cara Booting Safe Mode Pada Windows 10 - safe mode

Dengan bagitu komputer Anda akan booting dengan normal kembali.    Itulah cara mudah untuk booting safe mode pada Windows 10. Seamat mencoba, semoga berhasil. Baca juga : Tutorial Cara Booting Safe Mode Pada Windows 10 Via Troubleshoot Options.

Categories
Editorial

Apa Fungsi Baterai CMOS dan Kenapa Motherboard Membutuhkannya?

Apa Fungsi Baterai CMOS dan Kenapa Motherboard Membutuhkannya – Coba deh kamu cek mainboard di komputer kamu, pasti kamu akan melihat sebuah baterai yang secara fisik agak mirip dengan baterai jam tangan hanya saja ukurannya yang lebih besar. Benda itulah yang dinamakan baterai CMOS.

Sejak dari dulul, sampai model motherboard terbaru baterai tersebut masih tetap digunakan. Tidakkah kamu penasaran kenapa hal tersebut masih dilakukan?

Jika kamu menganggap baterai tersebut fungsinya seperti kebanyakan baterai yang digunakan untuk memberi daya pada perangkat elektronik, jelas kamu salah besar. Pada dasarnya baterai CMOS ini hanya digunakan sebagai
penghitung jam real-time, dan sebagai penyimpan pengaturan BIOS.

Apa Fungsi Baterai CMOS dan Kenapa Motherboard Membutuhkannya?

 Hubungan Baterai Dengan CMOS

Setiap motherboard selalu dilengkapi dengan BIOS, yang pada beberapa komputer model baru, mulai digantikan dengan UEFI. BIOS disimpan di dalam chip motherboard.

Ketika komputer kamu booting, BIOS mulai melakukan tugasnya, melakukan Power On Self Test (POST), dan mengecek fungsionalitas hardware komputer. BIOS lalu melewati kontrol ke boot loader yang terletak di device seperti harddisk (pada umumnya), flashdisk, atau DVD.

BIOS tugasnya berada pada sistem low-level. Untuk masuk ke BIOS, kamu harus memencet tombol tertentu pada saat komputer mulai booting. Pada sistem low-level inilah hardware kamu dapat diatur.

Hubungan Baterai Dengan CMOS

CMOS merupakan kependekan dari Complementary Metal Oxide Semiconductor. Pengaturan BIOS tersimpan di RAM CMOS yang akan didukung oleh baterai ketika komputer dalam keadaan mati.

Jika tidak ada power, pengaturan bakalan hilang, seperti halnya data yang diproses pada RAM ketika listrik mati. Jadi, baterai ini sangatlah diperlukan.

Untuk komputer baru yang lebih modern seperti kebanyakan sekarang ini, mereka sudah tidak lagi menggunakan RAM CMOS. Karena mereka sudah mampu menciptakan penyimpanan pengaturan BIOS di memory yang tidak membutukan power.

So, Kenapa Motherboard Membutuhkan Baterai?

Pada penjelasan di paragraf sebelumnya dikatakan, sudah banyak komputer yang menyimpan pengaturan BIOS di memory tanpa penggunaan sumbar daya. Lalu mengapa mereka masih menggunakan baterai pada motherboard?

Apa Fungsi Baterai CMOS dan Kenapa Motherboard Membutuhkannya?

Kalau itu pertanyaan kamu berarti kamu melupakan kalimat pada awal artikel ini. Motherboard memiliki Real Time Clock (RTC). Jam ini harus terus berjalan baik komputer dalam keadaan hidup ataupun mati. Ketika komputer mati, disinilah peran baterai, ia akan senantiasa menyuplay daya untuk jam real time yang dimaksud.

Jadi, itulah alasannya mengapa motherboard masih saja menggunakan baterai. Sangat simple namun sangat berarti juga fungsinya.

Bagaimana Kalau Baterai Habis?

Pada hakikatnya, baterai CMOS juga memiliki daya yang bakal habis sewaktu-waktu, meski tidak dalam wakktu yang sebentar.

Apa tanda-tanda kalau baterai CMOS habis? Ketika PC dihidupkan, layar monitor akan menampilkan pesan error “CMOS Battery Failure”, “CMOS Read Error”, atau “CMOS Checksum Error”.

Pada dasarnya baterai CMOS ini hanya digunakan sebagai penghitung jam real-time, dan sebagai penyimpan pengaturan BIOS.

Untuk model komputer baru yang hanya menggunakan baterai untuk penghitungan jam real time saja, pesan tersebut mungkin tidak akan terlihat, tapi  ada kemungkinan komputer akan berhenti menghitung jam dengan waktu yang tepat.

Sampai saat ini, saya belum tau bagaimana mengukur berapa lama ketahanan baterai CMOS itu sendiri. Namun, kalau komputer kamu sering menyala bahkan dalam waktu yang relatif lama baterai CMOS akan semakin awet. Dan sebaliknya jika komputer terlalu lama dalam keadaan mati, baterai CMOS akan cepat habis pula.

Ganti Baterai CMOS

Jika baterai CMOS habis segeralah membeli gantinya. Melepas dan memasang baterai CMOS tidaklah sulit. Kamu harus ingat, ketika baterai baru terpasang, semua pengaturan BIOS sebelumnya akan hilang. Misalnya, ketika awalnya BIOS kamu memiliki password, maka password tersebut akan hilang ketika baterai diganti.

Itulah penjelasan sederhana mengenai baterai CMOS dan alasan mengapa selalu hadir disetiap seri motherboard bahkan di model yang terbaru. Jika ingin menyampaikan sesuatu silahkan melalui komentar.

Refrensi:
http://www.makeuseof.com/tag/why-does-my-motherboard-have-a-battery/
http://winpoin.com/winexplain-kenapa-motherboard-membutuhkan-baterai-cmos/

Categories
Learn

Pengertian Dan Fungsi BIOS Pada Komputer

Pintar Komputer – Pengertian Dan Fungsi BIOS Pada Komputer – Basic Input Output System atau lebih sering disingkat BIOS, merupakan program atau software antarmuka yang berada pada tingkat paling rendah yang berfungsi mengontrol perangkat keras yang terpasang pada komputer. Biasanya BIOS terpasang atau tertanam pada ROM komputer.

Di setiap motherboard pasti memiliki BIOS, dan apabila BIOS tersebut rusak, besar kemungkinan motherboard yang bersangkutan akan mengalami kerusakan pula. Pada BIOS, biasanya kita hanya bisa merubah pengaturan yang sudah ada sebelumnya, seperti misalnya waktu, tanggal, merubah besar kapasitas VGA onboard, dan settingan dasar lainnya.

Namun ada dua settingan yang yang paling sering dirubah, diantaranya pengaturan booting dan juga pengecekan terhadap hardware yang terpasang pada mainboard. Pengecekan ini paling sering dilakukan ketika kita memasang harddisk atau juga DVD, setelah hardware tersebut dipasang, biasanya kita selalu masuk ke BIOS untuk melihat statusnya apakah sudah terdeteksi atau belum.

Fungsi BIOS pada komputer

1. Mengenali semua hardware

Sperti yang sudah dibahas sebelumnya, BIOS ini mampu mengenali semua hardware yang terpasang pada mainboard. Selain itu, BIOS juga membantu kita mengetahui status koneksi antara komponen peripheral dengan mainboard.

2. Pengecekan terhadap hardware yang terpasang

Selain mampu mengenali hardware yang terpasang, BIOS juga mampu mengecek keadaan hardware yang terpasang apakah dalam keadaan baik atau tidak. Proses pengecekan oleh BIOS tersebut lebih sering dikenal dengan istilah POST (Power On Selt Test). Ketika terjadi masalah pada perangkat keras yang terpasang, biasanya BIOS akan memberi pesan peringatan berupa bunyi beep.

3. Mengatur settingan dasar dari sebuah komputer

BIOS juga sering digunakan untuk mengatur beberapa settingan dasar, diantaranya adalah waktu dan tanggal, pengaturan booting, dll. Pengaturan urutan booting ini adalah yang paling sering digunakan, tidak lain adalah untuk kebutuhan install ulang komputer.

3 Produsen BIOS yang terkenal adalah:

  • Award BIOS
  • Phoenix BIOS
  • AMI BIOS

Begitulah kira-kira informasi yang bisa saya sampaikan terkait BIOS komputer.

Baca juga: