Categories
Editorial

10 Mitos Tentang Router, Keamanan, dan Konektivitas Yang Harus Anda Ketahui

Mitos Router – Sebagian besar konsumen benar – benar tidak mengerti router mereka. Itu tidak mengherankan. Router dan konektivitas adalah beberapa hal yang sulit dimengerti dan merupakan jargon intensif di dunia teknologi. Hari akan kita bahas beberapa mitos tentang router, konektivitas dan keamanan.

Mitos: Tidak Akan Ada Yang Inging Meretas Jaringan Saya

Ada dua mitos tentang alasan mengapa hacker tidak ingin menyerang jaringan rumah Anda.

  • Jika hacker menyerang jaringan rumah Anda, itu akan membuang – buang waktu mereka. Hacker keluar menyerang target yang besar, seperti selebriti, bank, dan perusahaan kartu kredit.
  • Jaringan yang lebih kecil lebih sulit untuk diretas, sehingga hacker tidak akan menghabiskan waktu untuk sebuah hadiah kecil.

Ingat itu hanyalah mitos. Yang pertama jelas, tetapi untuk yang kedua perlu sedikit penjelasan. Pemilik jaringan berpikir bahwa mengurangi daya pancar pada router nirkable ke sekitar daerah rumah Anda, maka tidak ada yang bisa menemukan jaringan Anda. Jika seorang hacker tidak bisa menemukan jaringan Anda, maka dia tidak bisa meretas jaringan Anda.

Hal itu dapat teratasi oleh hacker.

Hacker dapat menggunakan antena berdaya tinggi yang mampu mengambil koneksi di dekatnya. Hanya karena orang tidak dapat terhubung ke WiFi Anda, bukan berarti hacker tidak dapat membuat sambungan yang sama bahkan dari tempat yang lebih jauh.

Mitos: Saya Tidak Perlu Router Dual/Tri Band

Banyak yang berpikir bahwa routet dual/tri band untuk penggila konektivitas yang selalu mencari hal – hal besar dalam perkembangan teknologi termasuk router. Tapi yang benar adalah, kebanyakan dari kita dapat menggunakan setidaknya router dual band.

Dengan memisahkan perangkat Anda ke beberapa band, pada dasarnya itu memperluas jaringan dengan memisahkan perangkat Anda ke band mereka sendiri. Misalnya, ada sebuah smart TV pada satu band, komputer bekerja pada band yang lainnya, dan memainkan item seperti iPad, iPhone, dsb pada band ketiga.

Memisahkan perangkat – perangkat tersebut pada dasarnya akan meningkatkan keandalan yang lebih besar di seluruh jaringan.

Mitos: 2,4 GHz/5GHz Adalah Superior dan Router Anda Harus Tetap Terhubung Dengan Band Ini Setiap Waktu.

Ada sedikit kebenaran akan hal itu, namun tidak sepenuhnya. Setiap band memiliki kekuatan dan kelemahan. Misalnya, 5GHz mengungguli 2,4GHz ketika digunakan untuk jaringan yang ramai. Sementara 2,4GHz mengungguli 5GHz ketika digunakan pada jarak yang rentang dan bahan penetrasi seperti beton.

Jika Anda mengalami penurunan ketika saat – saat penggunaan internet mencapain puncaknya, maka Anda harus beralih ke 5 GHz. Jika Anda hanya menelusuri facebook dari WiFi sambil bersantai saya rasa 2,4 GHz lebih baik.

Mitos: Pengaturan Router Tidak Harus Disentuh (Dengan Asumsi Didirikan Oleh Seorang Profesional)

Hal ini dimungkinkan karena rasa takut. Penjual dan installer ISP yang mungkin dapat mensetting router. Tetapi kebenarannya adalah Anda dapat login, dan harus cek pengaturan tersebut.

Disarankan agar Anda tidak mengelola pengaturan tanpa tujuan apa pun. Tetapi ada beberapa pengaturan yang dapat Anda ubah yang dapat memiliki dampak besar pada keamanan konektivitas jaringan. Berikut :

  • Beralih ke standar yang lebih baru (Jika ada): Jika Anda menggunakan router baru, ganti dari N ke AC, itu dapat membuat perubahan besar dalam kecepatan koneksi.
  • Mengubah jenis keamanan: Beberapa router dibiarkan terbuka atau dengan keamanan WEP yang rendah. Anda harus menggunakan WPA2 dengan enkripsi AES dan sandi yang sangat kuat.
  • Mengubah username dan password default: Jika tidak diganti akan sangat berbahaya, bisa jadi ada orang yang bermain – main dengan pengaturan router, atau membahayakan jaringan.
  • Nonaktifkan WPS: WPSbiasanya diaktifkan secara deafult. Ini dirancang untuk membantu orang menghubungkan perangkat mobile mereka tanpa harus mengingat password, tetapi meningkatkan kerentanan keamanan yang signifikan dalam jaringan Anda yang memungkinkan Hacker untuk brute force jaringan Anda.

Bukanlha ide yang buruk untuk login ke router Anda dan mengecek sesuatu.

Mitos: Menonaktifkan SSID Menyembunyikan Jaringan Saya Dari Hacker

Salah. Pikiran di sini adalah bahwa jika Anda menonaktifkan SSID Anda maka nama jaringan Anda tidak dapat muncul di daftar WiFi perangkat rekan Anda. Itu tidak sepenuhnya benar.

PC yang menjalankan Windows 7 atau yang lebih baru, akan tetap mendeteksi jaringan, mereka hanya tidak akan menampilkan nama untuk jaringan itu. Untuk hacker itu sangat sepele. Seorang hacker dapat mengatur jalur akses menggunakan SSID jaringan Anda, komputer Anda akan secara otomatis terhubung, tanpa ada izin dari Anda.

Mitos: Tidak Perlu Upgrade Router Jika Masih Bekerja

Setiap beberapa tahun kita melihat standar WiFi yang baru dirilis (terbaru adalah standar AC) yang meningkatkan konektivitas dan kecepatan jaringan. Jika kecepatan mulai melewati 50Mbps, “N” menjadi standar yang berpotensi memperlambat Anda.

Mitos: WEP Aman, Sepanjang Anda Menggunakannya Dirumah

WEP is never safe.

Sebelumnya saya sudah menulis tentang WPA2-AES, tapi semua yang Anda benar – benar harus tahu adalah bahwa WEP telah ditinggalkan. Para ahli menempatkannya hanya pada tingkat keamanan yang disediakan jaringan terbuka, dan saat itu memungkinkan untuk hack WEP dalam hitungan menit dengan smartphone.

Mitos: Ketika Menggunakan WPA2-AES, Router Saya Tidak Bisa Diretas

Pernyataan tersebut memang ada benarnya, ekripsi AES sendiri secara teoritis sulit dipecahkan. Estimasi waktu yang digunakan untuk memecahkan AES menggunakan teknik brute force adalah miliaran, iya miliaran tahun (Anda tidak salah baca).

Sekarang, bukan saatnya untuk mengatakan hacker tidak bisa mengaksesnya. Meskipun benar bahwa kemungkinannya nol mereka bisa memecahkan enkripsi, mereka tidak perlu memecahkan enkripsi untuk mengakses data Anda. Anda lihat, AES memiliki satu kelemahan utama, yaitu ketergantungan pada manusia untuk membuat password yang kuat.

Mitos: WPA2-AES Memperlambat Koneksi

Ini secara teknis benar, tetapi Anda dapat memperbaikinya dengan upgrade sederhana. Router modern memiliki hardware yang dibangun untuk menangani enkripsi AES.

Jika Anda mengalami perlambatan yang signifikan dari koneksi WiFi Anda, kemungkinan itu menggunakan AES pada router yang lebih tua. Router tua sering memerlukan upgrade firmware untuk membuat mereka bermain baik dengan enkripsi AES yang lebih baru. Kadang – kadang ini menyebabkan masalah yang berkaitan dengan perubahan, seperti menurunnya jaringan.

Mitos: Saya Tidak Butuh Koneksi Terenkripsi, Karena Sudah Ada Firewall/Antivirus

Firewall dan antivirus membantu melindungi Anda dari program online atau yang sudah Anda download sebelumnya yang dapat mencuri informasi atau menyesiakan akses remote ke komputer Anda saat Anda mengakses web.

Enkripsi dirancang untuk melindungi data transmisi yang dikirim dan diterima antara komputer dan router. Baik enkripsi dan perangkat lunak antivirus atau firewall (atau keduanya) diperlukan untuk membuat Anda aman saat online.

Itulah beberapa mitos tentang router. Ada pertanyaan tentang ini?

Categories
Learn

Apa Itu Network Address Translation? Inilah Semua Hal yang Harus Diketahui Tentang NAT

Apa Itu Network Address Translation (NAT) – Hingga saat ini, sistem pengalamatan pada komputer dalam sebuah jaringan masih mengandalkan IPv4. Yang secara matematis, jumlah dari IPv4 inilah berkisar 4,2 Miliyar IP address. Meski terlihat banyak, nyatanya ini masih diragukan untuk memenuhi kebutuhan dunia, karena total terdapat lebih dari 7 miliyar jiwa. Jelas hal ini akan sangat kurang pasokan IP Address bila kita asumsikan semua orang ingin bisa terhubung ke internet.

Demi mengatasi keterbatasan IP address inilah orang mulai mencari bagaimana caranya agar setiap orang bisa terhubung  dengan jumlah IP address yang disebutkan tadi. Kemudian munculah sebuah metode pengalamatan pada jaringan yang disebut dengan Network Address Translation. Dengan hadirnya metode NAT ini, semua orang sangat mungkin terhubung ke internet.

Apa Itu Network Address Translation?

Simpelnya, NAT (Network Address Translation) ini adalah sebuah metode yang digunakan untuk menghemat pemakaian IP address, yang dimaksud disini adalah IPv4. NAT ini menerjemahkan beberapa IP address yang ada di jaringan Local menjadi satu alamat IP Public. Jadi, setiap komputer yang berada dalam sebuah jaringan (dengan alamat IP yang unik) diwakilkan oleh satu IP Public, sehingga. Sistemnya kurang lebih seperti share satu koneksi ke banyak komputer.

Apa Itu Network Address Translation?Catatan: inilah salah alasanya mengapa IPv4 ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu privat dan publik. Tujuannya adalah untuk membantu penghematan IP address itu sendiri.

Mengapa harus diwakilkan oleh satu IP?

Setiap komputer yang ingin bisa terhubung dan berkomunikasi dengan internet, syarat utamanya haruslah memiliki IP address. Tidak perduli entah itu komputer biasa, server, smartphone, xbox, dan perangkat lainnya, jika tidak memiliki IP address maka tidak akan dapat terhubung ke internet.

Namun terlihat mustahil, mengingat jumlah IP Address sangat terbatas jika harus memenuhi kebutuhan setiap perangkat, karena akan ada banyak perangkat yang terhubung ke internet. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen tersebut, digunakanlah metode NAT,

Yang mana pada penerapannya NAT harus ada perangkat yang menjadi perantara antara jaringan public dengan jaringan local. Perangkat yang biasa menanggung beban ini adalah Router.

Jadi, ketika router memiliki satu IP Public otomatis perangkat ini sudah terhubung ke internet. Dan melalui perangkat inilah koneksi tersebut dibagikan ke jaringan local dengan memanfaatkan range ip private. Sehingga tidak memerlukan banyak IP address untuk puluhan bahkan ratusan perangkat agar bisa terkoneksi.

Jenis-jenis NAT ada 3 (tiga), yaitu:

1. Static NAT

Static NAT ini tugasnya menerjemahkan 1 IP address menjadi 1 IP Address lain. Static NAT hanya bisa mewakili 1 IP address dengan 1 IP address. Biasanya digunakan untuk menerjemahkan 1 IP private menjadi 1 IP Public. Dengan demikian komputer/perangkat yang berada di jaringan local dengan IP private bisa terkoneksi dengan internet tanpa harus mengganti IP Addressnya.

Contohnya jika kamu memiliki sebuah webserver dan ingin diekspos agar bisa diakses melalui internet tanpa merubah IP address dari server web tersebut, maka menggunakan Static NAT ini sangat tepat.

2. Dinamyc NAT

Dynamic NAT akan menerjemahkan secara dinamis IP private menjadi IP public. Pada NAT jenis ini haruslah tersedia beberapa atau sekumpulan IP Public. Jadi, ketika ada sebuah host dari jaringan local ingin mengirim atau menerima paket, router akan memilih salah satu IP yang tersedia dan tidak sedang digunakan, kemudian meneruskannya sesuai paket. Tapi kelemahan dari Dinamyc NAT ini adalah harus tersedianya beberapa IP public.

3. Overloading atau PAT (Port Address Translation)

Jenis Overloading ini adalah metode yang sangat umum diterapkan pada sebuah jaringan, dimana satu IP public dapat mewakili banyak IP private. Kelebihannya sudah jelas, yaitu bisa menerjemahkan banyak IP address pada jaringan local menjadi 1 IP Public.

Metode yang dilakukannya adalah dengan memberikan masing-masing host dalam jaringan internal sebuah port yang sesuai. Misal, pada jaringan internal kamu terdapat 3 komputer, dan IP public 213.33.112.12. Masing-masing komputer pada jaringan internal ini berkomunikasi dengan internet melalui 213.33.112.12:3001, 213.33.112.12:3002, dan 213.33.112.12:3003. Metode ini lebih dikenal dengan istilah Port Address Translation (PAT).

Bagaimana Dengan IPv6?

Pada dasarnya NAT difungsikan untuk menghemat penggunaan IPv4 yang memang jumlah sangat terbatas untuk kebutuhan di dunia ini. Kalau kita lihat, jumlah IPv6 sangatlah banyak, totalnya terdiri dari 2^128 IP address. Bila dicari jumlah pemangkatannya, sebuah kalkulator pun tidak bisa memuat angka sebanyak itu. Jumlahnya sudah sangat jauh melebihi IPv4 bahkan penduduk di bumi sekalipun.

Jadi, apakah IPv6 ini masih harus menggunakan NAT, mengingat jumlahnya yang sangat banyak tersebut sehingga tidak perlu lagi dilakukan penghematan?

Coba kita lihat manfaat lain dari NAT. Secara tidak langsung, NAT ini juga dapat berfungsi sebagai firewall untuk sistem yang bekerja di belakan router (jarinan internal). Setiap aktivitas atau layanan yang berada dalam jaringan tersebut tidak dapat diakses dari luar jaringan (publik). Dengan demikian NAT bisa difungsikan sebagai firewall.

[Baca: Hal-Hal yang Membedakan IPv4 dan IPv6]

Kelebihan Menggunakan NAT

  • Bisa membuat IP Address yang belum terdaftar menjadi terftar tanpa memerlukan konfigurasi sehingga bisa mengakses internet.
  • Banyaknya host yang menggunakan IP Private dimungkinkan untuk bisa dengan mudah terkoneksi ke internet.
  • Ketika terjadi perubahan alamat IP yang menuntut perubahan pada system IP address secara keseluruhan dari sebuah segment IP address maka dengan NAT proses perubahan itu tidak perlu dilakukan secara keseluruhan.

Kekurangan Menggunakan NAT

  • Proses penerjemahan IP address bisa membutuhkan waktu atau delay jika menggunakan NAT.
  • Proses penelusuran sumber lalu lintar (trace) bisa saja terhambat atau sulit jika menggunakan NAT. Alasanya simpel, karena paket yang terdeteksi di publik adalah IP address yang sudah diterjemahkan (IP Public), padahal paket tersebut datangnya dari host-host yang berada dalam jaringan internal dengan menggunakan IP private.
  • Beberapa aplikasi tertentu ada yang tidak berfungsi bila dileatkan pada jaringan yang menerapkan NAT.

Itulah penjelasan dasar mengenai NAT yang perannya sangat penting menjaga koneksi antar komputer di seluruh dunia. Mungkin tanpa NAT, persediaan IPv4 tidak lama lagi akan habis. Semoga bermanfa

Categories
Editorial

Pilih Mana, Jaringan Menggunakan Switch atau Access Point?

Pilih Mana, Jaringan Menggunakan Switch atau Access Point? – Jika kita berbicara mengenai switch dan access point, sama saja kita membandingkan koneksi via kabel dan wireless wi-fi. Meski pada dasarnya kedua perangkat ini memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai penghubung antar beberapa komputer dalam sebuah network, tetapi media koneksi yang mereka gunakan berbeda.

Nah, perbedaan itulah yang menyebabkan banyaknya pertimbangan dalam memilih perangkat mana yang pas/cocok diterapkan dalam jaringan yang hendak kita bangun.

Pilih Mana, Jaringan Menggunakan Switch atau Access Point?

Melalui artikel ini, saya akan coba memaparkan hal apa saja yang sering menjadi pertimbangan memilih salah satu perangkat ini.

Jika Dilihat Dari Sisi OSI Layer

Switch bekerja berdasarkan OSI layer kedua (Data Link)33. Yang cara kerjanya berdasarkan informasi mengenai mac address pengirim dan calon penerima data.

Access point berada pada OSI layer pertama (Physical). Ya, sama seperti hub, access point hanya mengirim secara broadcast pesan yang dia terima ke semua komputer yang terhubung dengannya. Tanpa menfilter darimana dan untuk siapa pesan tersebut.

Selain itu, karena berada pada OSI layer pertama, jaringan yang menggunakan Access Point akan berada pada collision domain yang sama. Hal ini dapat menyebabkan kehilangan data.

Pada switch, yang bekerja berdasarkan OSI Layer kedua, area collision domain diperkecil. Yaitu hanya terdapat pada tiap-tiap port pada switch bukan pada seluruh perangkat.

Media Koneksi yang Digunakan

Ya, seperti yang sudah disinggung dalam awal artikel ini, bahwa perbedaan yang mencolok dari kedua perangkat ini adalah media koneksi yang digunakannya.

Switch bekerja dengan menggunakan kabel sebagai media koneksinya, dan hal ini pasti akan menjajikan kecepatan dan stabilitasnya. Sedangkan Access Point memanfaatkan gelombang elektromagnetik yang unggul dengan tingkat fleksibelitas dan mobilitasnya yang tinggi.

Instalasi Jaringan Dengan Switch dan Access Point

Jika jaringan kamu ingin dibangun menggunakan switch, sepertinya harus mempersiapkan biaya agak mahal. Karena alat dan bahan yang diperlukan lebih banyak. Karena koneksinya menggunakan kabel, kita harus menentukan posisi yang pas baik dari komputer ataupun switch itu sendiri. Karena sangat tidak mungkin untuk berpindah-pindah tempat, jadi harus dipastikan dulu kalau posisi sudah benar-benar mantap.

Instalasi jaringan Wi-Fi saya rasa tidak serumit switch. Buku manual dan banyaknya panduan sudah lebih dari cukup untuk membantu kita menginstalasinya. Dari sisi biaya pun sangat murah, bahkan harga satu buah Access Point bisa lebih murah dari satu roll kabel UTP Cat 6.

Jika sudah berpengalaman, saya rasa tidak perlu 2 jam untuk mengerjakan jaringan Wi-Fi.

Untuk Bandwith, Antara Switch dan Access Point

Jika jaringan yang akan dibangun diperuntukan untuk akses data yang besar dan tentunya butuh kecepatan dan tingkat stabilitas yang tinggi, saya rasa kamu bisa mengandalkan switch.

Meskipun teknologi Wi-Fi sudah hadir hingga 802.11 ac dengan andalan kecepatan data rate mencapai 1GBps, pada kenyataannya kabel UTP cat5 masih jauh menggulinya koneksi Wi-Fi. Terlebih jika semakin jauh jangkauan Wireless, maka akan semakin kecil juga bandwith yang ada.

Jadi, jangan ragukan lagi ketersediaan bandwith untuk jaringan yang menggunakan switch.

Memang Sih Lebih Praktis Access Point

Menggunakan Wi-Fi memang sanga fleksibel, karena tinggal pasang di tempat yang pas, setting, dan konek. Selain itu Access Point juga memungkinkan tingkat mobilitas pengguna yang tinggi. Memang, kamu bisa berpindah-pindah tempat dan tidak terpaku di satu wilayah saja, namun semakin jauh, tentunya sinyal akan semakin lemah.

Instalasi jaringan yang mengandalkan switch memang sangat mahal, tapi itu semua sebanding dengan hasil yang di dapat. Koneksi dengan kapasitas besar bisa lebih cepat dan stabil.

Jadi, Kesimpulannya Bagaimana?

Menggunakan metode Hybrid saya rasa sangat bagus. Ya, kamu mengkombinasikan antara switch dan access point dalam satu jaringan, sehingga tersedia koneksi via kabel maupun wireless.

Jadi, dengan adanya dua koneksi dalam jaringan LAN kamu, akan memberikan banyak opsi. Misalnya, jika ada pengguna yang ingin mengakses sumber data dengan kecepatan dan stabilitas yang tinggi, bisa mengandalkan switch. Dan Wi-fi selalu siaga untuk mereka yang membutuhkan koneksi internet dengan tingkat fleksibelitas dan mobilitas yang tinggi.