Pilih Mana, Jaringan Menggunakan Switch atau Access Point? – Jika kita berbicara mengenai switch dan access point, sama saja kita membandingkan koneksi via kabel dan wireless wi-fi. Meski pada dasarnya kedua perangkat ini memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai penghubung antar beberapa komputer dalam sebuah network, tetapi media koneksi yang mereka gunakan berbeda.
Nah, perbedaan itulah yang menyebabkan banyaknya pertimbangan dalam memilih perangkat mana yang pas/cocok diterapkan dalam jaringan yang hendak kita bangun.
Melalui artikel ini, saya akan coba memaparkan hal apa saja yang sering menjadi pertimbangan memilih salah satu perangkat ini.
Jika Dilihat Dari Sisi OSI Layer
Switch bekerja berdasarkan OSI layer kedua (Data Link)33. Yang cara kerjanya berdasarkan informasi mengenai mac address pengirim dan calon penerima data.
Access point berada pada OSI layer pertama (Physical). Ya, sama seperti hub, access point hanya mengirim secara broadcast pesan yang dia terima ke semua komputer yang terhubung dengannya. Tanpa menfilter darimana dan untuk siapa pesan tersebut.
Selain itu, karena berada pada OSI layer pertama, jaringan yang menggunakan Access Point akan berada pada collision domain yang sama. Hal ini dapat menyebabkan kehilangan data.
Pada switch, yang bekerja berdasarkan OSI Layer kedua, area collision domain diperkecil. Yaitu hanya terdapat pada tiap-tiap port pada switch bukan pada seluruh perangkat.
Media Koneksi yang Digunakan
Ya, seperti yang sudah disinggung dalam awal artikel ini, bahwa perbedaan yang mencolok dari kedua perangkat ini adalah media koneksi yang digunakannya.
Switch bekerja dengan menggunakan kabel sebagai media koneksinya, dan hal ini pasti akan menjajikan kecepatan dan stabilitasnya. Sedangkan Access Point memanfaatkan gelombang elektromagnetik yang unggul dengan tingkat fleksibelitas dan mobilitasnya yang tinggi.
Instalasi Jaringan Dengan Switch dan Access Point
Jika jaringan kamu ingin dibangun menggunakan switch, sepertinya harus mempersiapkan biaya agak mahal. Karena alat dan bahan yang diperlukan lebih banyak. Karena koneksinya menggunakan kabel, kita harus menentukan posisi yang pas baik dari komputer ataupun switch itu sendiri. Karena sangat tidak mungkin untuk berpindah-pindah tempat, jadi harus dipastikan dulu kalau posisi sudah benar-benar mantap.
Instalasi jaringan Wi-Fi saya rasa tidak serumit switch. Buku manual dan banyaknya panduan sudah lebih dari cukup untuk membantu kita menginstalasinya. Dari sisi biaya pun sangat murah, bahkan harga satu buah Access Point bisa lebih murah dari satu roll kabel UTP Cat 6.
Jika sudah berpengalaman, saya rasa tidak perlu 2 jam untuk mengerjakan jaringan Wi-Fi.
Untuk Bandwith, Antara Switch dan Access Point
Jika jaringan yang akan dibangun diperuntukan untuk akses data yang besar dan tentunya butuh kecepatan dan tingkat stabilitas yang tinggi, saya rasa kamu bisa mengandalkan switch.
Meskipun teknologi Wi-Fi sudah hadir hingga 802.11 ac dengan andalan kecepatan data rate mencapai 1GBps, pada kenyataannya kabel UTP cat5 masih jauh menggulinya koneksi Wi-Fi. Terlebih jika semakin jauh jangkauan Wireless, maka akan semakin kecil juga bandwith yang ada.
Jadi, jangan ragukan lagi ketersediaan bandwith untuk jaringan yang menggunakan switch.
Memang Sih Lebih Praktis Access Point
Menggunakan Wi-Fi memang sanga fleksibel, karena tinggal pasang di tempat yang pas, setting, dan konek. Selain itu Access Point juga memungkinkan tingkat mobilitas pengguna yang tinggi. Memang, kamu bisa berpindah-pindah tempat dan tidak terpaku di satu wilayah saja, namun semakin jauh, tentunya sinyal akan semakin lemah.
Instalasi jaringan yang mengandalkan switch memang sangat mahal, tapi itu semua sebanding dengan hasil yang di dapat. Koneksi dengan kapasitas besar bisa lebih cepat dan stabil.
Jadi, Kesimpulannya Bagaimana?
Menggunakan metode Hybrid saya rasa sangat bagus. Ya, kamu mengkombinasikan antara switch dan access point dalam satu jaringan, sehingga tersedia koneksi via kabel maupun wireless.
Jadi, dengan adanya dua koneksi dalam jaringan LAN kamu, akan memberikan banyak opsi. Misalnya, jika ada pengguna yang ingin mengakses sumber data dengan kecepatan dan stabilitas yang tinggi, bisa mengandalkan switch. Dan Wi-fi selalu siaga untuk mereka yang membutuhkan koneksi internet dengan tingkat fleksibelitas dan mobilitas yang tinggi.