Categories
Uncategorized

Cara Setting Bridge Mode Untuk Dua Jaringan Pada Windows 7

Cara Setting Bridge Mode Untuk Dua Jaringan Local Pada Windows 7Bridge merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih jaringan local yang saling terpisah yang tetapi berada dalam satu broadcast domain. 

Nah, pada windows 7 sudah dilengkapi dengan fitur bridge connection network yang bisa kita manfaatkan untuk menghubungkan dua jaringan local yang dimaksud tadi. Memang sih, fitur bridge connection pada windows 7 ini masih sedikit yang memanfaatkannya. Namun, tidak ada salahnya untuk sebatas pengetahuan saja.

Cara Setting Bridge Mode Untuk Dua Jaringan Pada Windows 7

Pada artikel ini saya akan memberikan tutorial sederhana tentang bridge network connection ini. Simak baik-baik langkah-langkah di bawah ini.

1. Diasumsikan kita memiliki dua jaringan local dengan subnet yang sama. Misal, jaringan loca A dan B sama-sama menggunakan subnet 192.168.10.0/24. Dan setiap komputer yang berada pada jaringan tersebut sudah terkoneksi dengan baik ke sesama anggota di masing-masing network.

Cara Setting Bridge Mode Untuk Dua Jaringan Pada Windows 7

2. Hubungkan komputer windows 7 kita ke kedua jaringan tersebut. Sebelumnya siapkan dulu dua buah interfaces, karena kita akan terkoneksi ke dua buah jaringan local.

3. Setelah terhubung, baru kita setting bridge mode pada windows 7. Caranya Masuk ke Network Connection pada control panel (Control PanelNetwork and InternetNetwork Connections).

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

4. Nah, pada window Network Connection ini, kita pilih dua interfaces yang terhubung ke kedua jaringan local tadi. Blok kedua interfaces tersebut, kemudian klik kanan, lalu pilih Bridge Connections.

Cara Setting Bridge Mode Untuk Dua Jaringan Pada Windows 7

Tunggu prosesnya, cuma sebentar kok.

Cara Setting Bridge Mode Untuk Dua Jaringan Pada Windows 7

5. Setelah itu akan muncul interface baru dengan nama Network Bridge. Itu berarti kita sudah berhasil melakukan bridge pada dua jaringan yang terhubung dengan windows 7.

Cara Setting Bridge Mode Untuk Dua Jaringan Pada Windows 7

6. Pada interfaces tersebut, memasukan IP address yang sesuai dengan subnet 192.168.10.0/24. Karena subnet tersebut yang digunakan pada dua jaringan yang kita hubungkan. Misalnya, lihat gambar dibawah.

Cara Setting Bridge Mode Untuk Dua Jaringan Pada Windows 7

Pengetesan koneksi.

  • Coba lakukan ping antara komputer pada masing-masing jaringan local
  • Coba lakukan ping dari komputer jaringan local A ke komputer windows 7
  • Coba lakukan ping dari komputer jaringan local B ke komputer windows 7
  • Coba lakukan ping dari komputer jaringan local A ke komputer jaringan local B, dan sebaliknya

Jika berhasil melakukan ping, itu tandanya koneksi bridge yang kamu setting tadi sudah berhasil sibuat.

Fitur bridge ini tidak hanya digunakan untuk menghubungkan dua jaringan seperti contoh diatas. Kita juga bisa menghubungkan lebih dari dua jaringan local, caranya pun pada dasarnya sama seperti yang diatas. Ok, selamat mencoba. Semoga bermanfaat.

Baca juga:
Ciri dan Karakteristik Jaringan LAN
Cara Sharing Printer di Windows 7
Mengapa Harus Paham Subneting? Ini Alasannya
Tips Jitu Dalam Memilih Switch
Perbedaan yang Jelas Antara Switch dan HUB

Categories
Uncategorized

3 Jenis Koneksi Wireless yang Bisa Digunakan di Komputer

3 Jenis Koneksi Wireless yang Bisa Digunakan di Komputer -Koneksi wireless semakin banyak disukai para pengguna komputer. Selain terlihat lebih simple dan lebih rapih, koneksi ini juga sangat efektif untuk digunakan. Bahkan kebanyakan orang akan lebih memilih beralih dari koneksi kabel ke koneksi wireless.

Pada komputer ada 3 jenis koneksi wireless yang bisa digunakan untuk transfer data. Ketiga jenis koneksi ini bisa menjadi pilihan bagi Anda jikga ingin beralih dari koneksi kabel. Ketiga koneksi yang dimaksud adalah koneksi selular 3G atau 4G, wifi atau wireless fidelity, dan Bluetooth.

3 Jenis Koneksi Wireless yang Bisa Digunakan di Komputer

3 jenis koneksi wireless pada komputer

1. Koneksi selular 3G dan 4G
Biasanya jaringan seluler ini lebih digunakan untuk komunikasi suara atau sering disebut voice. Namun, beberapa tahun terakhir ini, koneksi 3G dan 4G ini juga digunakan untuk komunikasi data. Koneksi ini melalui jaringan seluler 3G atau 4G dan merupakan koneksi tanpa kabel.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Satu alat tambahan yang dibutuhkan komputer untuk mendapatkan koneksi internet melalui jaringan selular adalah modem yang dilengkapi dengan paket langganan internet. Modem 3G dan 4G saat ini sudah banyak yang menggunakan konektor USB yang mudah dipasang serta digunakan.

2. Koneksi WiFi atau Wireless Fidelity
Media yang digunakan pada jenis koneksi ini adalah sinyal radio frequency 2.4 GHz dan 5 GHz. Komputer haruslah memiliki wifi adapter jika ingin tersambung ke jaringan menggunakan koneksi Wifi. Jenis slot yang didukung oleh wifi adapter ini antara lain, PCI, PCIe, dan USB. Yang paling banyak dipakai adalah wifi adapter jenis USB, karena simple dan mudah penggunaanya.

Beberapa perangkat yang biasanya sudah terdapat wifi adapter adalah smartphone, laptop, serta tablet. Koneksi Wifi ini sering dipakai untuk komunikasi sebatas jaringan LAN.

3. Koneksi Bluetooth
 Jenis koneksi bluetooth lebih sering digunakan sebagai penghubung antara perangkat tambahan pada gadget yang ingin terhubung ke perangkat utama. Misalnya yang sudah memiliki koneksi bluetooth, mouse, keyboard, speaker, dll. Selain untuk menghubungkan perangkat peripheral, bluetooth uga bisa dipakai untuk menghubungkan komputer secara wireless agar nantinya dapat saling bertukar data. Bluetooth adapter adalah perangkat yang dibutuhkan oleh komputer agar bisa tersambung dengan koneksi via bluetooth. Pemakaian Bluetooth untuk komunikasi data jarang digunakan karena
jangkauannya yang relative dekat tidak lebih dari 3 meter saja. 

Categories
Tutorial

Cara Mudah Sharing Printer di Windows 7 Melalui Jaringan LAN / Wifi

Cara Mudah Sharing Printer di Windows 7 Melalui Jaringan LAN / Wifi – Sharing printer merupakan salah satu manfaat dari jaringan komputer. Selain bisa menghemat pengeluaran, pemanfaatan fitur sharing printer ini juga bisa menghemat waktu. Jadi, kita tidak perlu lagi mengeluarkan uang lebih untuk membelikan printer untuk setiap komputer. Atau juga kita tidak perlu lagi bolak-balik hanya untuk mencetak dokumen. Cukup sediakan satu printer dan kita cukup duduk di depan komputer untuk melakukan print.

Sharing printer ini bisa kita aplikasikan pada jaringan LAN yang berbasis kabel dan juga wireless. Yang terpenting adalah setiap komputer harus bisa terhubung dengan baik pada komputer yang terkoneksi dengan printer.

Pada windows 7, untuk melakukan sharing printer ini, kita diharuskan untuk mengakaktifkan fitur “File and printer sharing”. Setelah fitur tersebut diaktifkan, kita bisa langsung melakukan printer sharing, caranya sebagai berikut. Untuk yang belum bisa, silahkan ikuti langkah-langkah sharing printer dibawah ini.

Pertama, Klik start button, kemudian pilih Devices and Printers.

Cara Mudah Sharing Printer di Windows 7 Melalui Jaringan LAN / Wifi

Setelah itu akan terbuka windows devices and printers. Di window ini, kita bisa melihat hardware apa saja yang terhubung dengan komputer, salah satunya printer. Tentukan printer mana yang ingin kita sharing. Klik kanan pada printer tersebut, kemudian pilih printer properties.

Cara Mudah Sharing Printer di Windows 7 Melalui Jaringan LAN / WifiAkan terbuka window printer properties. Pilih tab Sharing pada windows tersebut.

Cara Mudah Sharing Printer di Windows 7 Melalui Jaringan LAN / WifiSetelah itu, beri checkbox pada opsi share this printer. Kita bisa memberi nama sesuai keinginan kita. Kemudian klik Apply, Ok.

Cara Mudah Sharing Printer di Windows 7 Melalui Jaringan LAN / WifiNah, sekarang printer sudah berhasil di sharing dan siap digunakan oleh komputer lain yang terhubung. Kalau sudah berhasil di sharing, baru kita bisa mengakses printer tersebut. Caranya sebagai berikut.

Kita bisa mengaksesnya melalui windows Explorer. Pada Address bar, ketikan IP address komputer yang melakukan sharing tadi. Contoh format penulisan di Address bar “192.168.10.10”, tanpa tanda petik. IP address disesuaikan dengan jaringan masing-masing.

Cara Mudah Sharing Printer di Windows 7 Melalui Jaringan LAN / WifiSetelah itu akan terlihat apa saja yang telah disharing oleh komputer tersebut, salah satunya ada printer. Nah, pada printer tersebut klik kanan kemudian pilih Connect… . Tunggu beberapa saat sampai proses Connecting selesai.

Cara Mudah Sharing Printer di Windows 7 Melalui Jaringan LAN / WifiSetelah selesai, dan komputer kita sudah bisa mengakses printer yang disharing tadi, kita bisa tes mencetak sebuah dokumen. Biasanya sebelum mencetak, kita diberikan opsi untuk memilih printer mana yang akan digunakan. Nah, pada opsi ini kita pilih printer yang disharing, cirinya adalah setelah nama printer pasti tertulis IP address dari komputernya. Setelah memilih printer tersebut baru kita melakukan pencetakan dokumen.

Cara Mudah Sharing Printer di Windows 7 Melalui Jaringan LAN / WifiSelanjutnya Baca yang ini:

Categories
Uncategorized

Jenis-Jenis Koneksi yang Ada Pada Jaringan Komputer

Jenis-Jenis Koneksi yang Ada Pada Jaringan Komputer – Pada dasarnya, jaringan komputer merupakan skumpulan komputer yang saling terhubung dan dapat saling berkomunikasi atau berbagi inforamsi serta sumber daya. Jaringan komputer ini tidak melulu menghubungkan antara komputer saja, namun juga saling menghubungkan antara jaringan local dengan jaringan local yang didalamnya terdapat sekumpulan komputer.

Jenis-Jenis Koneksi yang Ada Pada Jaringan Komputer

Ada tiga jenis koneksi pada jaringan komputer. Ketiganya ini merupakan konsep yang harus kamu ketahui dalam dunia networking, karena jenis-jenis koneksi ini sangat sering digunakan pada prakteknya.

1. Koneksi antara dua komputer 
Jenis koneksi ini merupakan yang paling dasar, dan merupakan cikal bakal koneksi jaringan yang luas. Karena pada prinsipnya, semua koneksi antara komputer yang terhubung ke jaringan secara luas (global) berawal dari koneksi antara dua komputer.

Model koneksi yang saling menghubungkan satu komputer dengan satu komputer ini sering disebut dengan instilah point to poin. Dengan memahami konsep dari koneksi ini, akan memberikan gambaran yang jelas bagaimana sebuah data di kirim dan proses sehingga dapat sampai ke tujuannya.

2. Koneksi antara komputer yang tergabung dalam jaringan local (LAN)
Proses komunikasi atau tukar data pada jenis koneksi ini sedikit berbeda dengan jenis koneksi sebelumnya. Pada jenis koneksi ini terdapat beragam komputer yang saling terhubung menjadi satu-kesatuan sehingga membentuk sebuah jaringan LAN.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Pada jaringan LAN ini, komputer-komputer tidak terhubung secara langsung, melainkan terhubung melalui perantara yaitu switch dan hub. Komunikasi pada koneksi ini menggunakan Mac Address sebagai sistem pengalamatannya, dengan menggunakan metode broadcast.

Pada koneksi jenis ini, akan terdapat dua jenis komputer, yang satu sebagai server dan yang lainnya sebagai client. Namun, bisa juga bila semua komputer memiliki tingkatan yang setara yaitu client.

3. Koneksi antara jaringan LAN
Jenis koneksi ini akan memungkinkan sebuah komputer pada jaringan LAN A melakukan komunikasi dengan komputer yang ada di jaringan LAN B. Tentu proses pada koneksi ini tidak sesimple pada jenis koneksi pertama dan kedua. Pada jenis koenksi ini sedikit lebih rumit, dan harus memahami sedikit tentang routing. Dan kita memerlukan sebuah perangkat tambahan yang digunakan untuk menghubungkan dua LAN, yaitu router.

Baca juga:
Tips memilih switch
Ciri dan Karakteristik Jaringan LAN
Jenis-jenis Topologi Pada Jaringan Wireless
Jenis-jenis Kabel jaringan Komputer

Categories
Uncategorized

Mengenal dan Memahami Ciri dan Karakteristik Jaringan LAN

Mengenal dan Memahami Ciri dan Karakteristik Jaringan LAN -Jaringan LAN merupakan sistem jaringan yang memiliki cakupan wilayah paling kecil dan merupakan cikal bakal aktivitas jaringan di muka bumi ini. Contoh penerapan jaringan LAN ini bisa kita rasakan ditempat-tempat seperti Lab komputer, perpustakaan, gedung kantor, dll.

Bicara jaringan LAN, saya akan coba tulis tentang ciri dan karakteristik dari jaringan LAN ini. Memahami jaringan LAN merupakan langkah awal yang sanga penting untuk bisa menguasai jaringan yang lebih luas lagi.

Mengenal dan Memahami Ciri dan Karakteristik Jaringan LAN
commons.wikimedia.org

Jangkauan Secara Geografis
Jaringan LAN merupakan jaringan dengan wilayah terkecil. Jaringan ini biasanya dibangun dalam ruangan seperti Lab, perpustakaan, kantor, dll, dimana jarak antara komputer yang terhubung saling berdekatan. Jadi kebayang dong, bagaimana cakupan wilayah dari jaringan LAN ini.

Berapa jumlah komputer yang dapat ditampung?
Jumlah komputer yang mampu ditampung pada jaringan LAN ini sekitar 25-35 komputer. Dalam jumlah sebanyak ini saja kemungkinan transmisi data bisa melambat. Apalagi bila ditambah dengan jumlah komputer yang lebih banyak. Karena jika terlalu banyak komputer yang terhubung akan menyebabkan broadcast domain yang semakin padat. Dan ini jelas akan membuat kinerja menjadi lambat.

Alamat yang digunakan adalah Mac Address
Karena biasanya pada jaringan LAN ini setiap komputer saling terhubung dengan perangkat switch, sedangkan switch merupakan perangkat yang bekerja berdasarkan layer 2 pada model TCP/IP. Jadi alamat yang digunakan untuk komunikasi adalah Mac address. Mac address merupakan alamat fisik yang dimiliki setiap network interface card (kartu jaringan).

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Antara Host dan Node
Kedua istilah ini memang kental dengan jaringan LAN. Node adalah sebuah bagian dari sebuah network yang melakukan transmit dan receive sinyal data. Sedangkan Host adalah semua perangkat jaringan, termasuk workstation atau
komputer klien dan server, juga semua perangkat jaringan yang memiliki
IP address.

Perangkat Jaringan apa saja yang digunakan?

Pada jaringan LAN, perangkat yang umum dipakai adalah HUB dan Switch. Kedua perangkat ini lebih memiliki peran untuk komunikasi antara komputer yang berada pada jaringan LAN yang sama. Juga Access point, secara prinsip cara kerjanya sama seperti Hub dan Switch, hanya saja media transmisi yang digunakan adalah wireless.


Segment IP Address
Setiap host pada jaringan LAN harus memiliki IP address yang berada pada segment yang sama dengan host lainnya. Jika segment IP addressnya berbeda bagaimana? lanjutin bacanya. 🙂

Lalu bagaimana agar komputer dapat berkomunikasi dengan komputer lain yang ada di jaringan LAN lain dan segment jaringan yang berbeda? Kita bisa menggunakan router sebagai penghubung dua jaringan LAN yang berbeda ini. Karena fungsi router adalah meneruskan packet data dari satu jaringan ke jaringan lain.

Itulah beberapa ciri dan karakteristik jaringa yang cakupan wilayahnya sangat kecil. Namun, jenis jaringan inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya jaringan di muka bumi ini. Semoga bermanfaat. 🙂

Categories
Uncategorized

Mengenal Jenis-Jenis Topologi yang Ada Pada Jaringan Wireless

Mengenal Tiga Jenis Topologi yang Ada Pada Jaringan Wireless – Topologi pada jaringan LAN (via kabel)tentu berbeda dengan jaringan WLAN (via wireless). Meski secara prinsip sama-sama menghubungkan komputer dengan komputer, namun media transmisi yang digunakan menyebabkan adanya perbedaan jenis topologi antara kedua jaringan ini.

Teknologi yang digunakanoleh jaringan WLAN dan LAN juga berbeda, jika pada WLAN menggunakan teknologi wireless (IEEE 802.11) sedangkan jaringan LAN menggunakan teknologi ethernet (IEEE 802.3). Menurut standar IEEE untuk WLAN ada dua model topologi utama, yaitu:

  1. AdHoc
  2. Infrastruktur

Berikut adalah jenis jenis topologi yang digunakan pada jaringan wireless

1. Independent Basic Service Set (IBBS)

Mengenal Jenis-Jenis Topologi yang Ada Pada Jaringan Wireless

AdHoc sering disebut Independent Basic Service Set (IBBS). Jaringan AdHoc terbentuk bila antara client wireless yang dilengkapi dengan wireless LAN Card saling terhubung satu sama lain secara langsung. Pada jaringan ini tidak memerlukan perantara seperti access point atau perangkat lainnya. Topologi Adhoc ini memiliki beberapa kelemahan. Jika client yang terhubung semakin banyak, maka proses transmisi data akan semakin lambat.

Kelemahan lainnya, karena tidak adanya access point yang dijadikan consentrator pada topologi ini, menyebabkan tidak adanya perangkat yang bisa mengatur wireless client yang tekoneksi. Collusion atau tabrakan pun sangat mungkin terjadi.

2. Basic Service Set (BSS)

Mengenal Jenis-Jenis Topologi yang Ada Pada Jaringan Wireless

Koneksi antar wireless client pada topologi ini diperantarai oleh sebuah perangkat access point. Setiap wireless client yang ingin terhubng dengan client lainnya harus terhububung dulu dengan access point yang digunakan.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

3. Extended Service Set (ESS)

Mengenal Jenis-Jenis Topologi yang Ada Pada Jaringan Wireless

Pada topologi ESS terdapat lebih dari satu access point yang digunakan. Tujuannya adalah untuk menjangkau area yang lebih jauh lagi. Jadi, bisa dikatakan topologi ESS ini merupakan gabungan atau kumpulan dari topologi BSS.

Pada topologi BSS atau ESS, kita bisa memadukannya dengan jaringan kabel. Koneksi ini biasa disebut infrastruktur, dimana wireless client dapat terhubng dan berkomunikasi dengan client lain pada jaringan kabel.

Mengenal Jenis-Jenis Topologi yang Ada Pada Jaringan Wireless

Semoga artikel ini bermanfaat.

Categories
Uncategorized

VirtualBox: Cara Mudah Koneksikan Komputer Host (PC Asli) Dengan Komputer Guest (Virtual)

Cara Mudah Koneksikan Komputer Host Dengan Komputer Guest – Pada artikel ini kita akan mencoba menghubungkan komputer asli dengan komputer virtual. Kebetulan software virtual machine yang saya gunakan adalah virtualbox.

Jadi, komputer asli (Host) dan komputer virtual (Guest) nantinya akan saling terhubung layaknya pada jaringan sungguhan. Pada percobaan ini, kita hanya menggubakan satu komputer Host dan satu Komputer Guest, itu berarti sama saja kita akan membuat jaringan peer to peer. Bedanya, kita tidak berkutat dengan hardware, tetapi full menggunakan software.

Berikut langkah-langkah yang bisa ada ikuti.

Pada OS Host (dalam contoh ini menggunakan windows 7) setting IP address untuk interfaces Host-Only Adapter. Caranya ke Control Panel > Network and Internet > Network Connections. Nanti akan terlihat daftar interface jaringan yang ada, pilih yang Host-only adapter, kemudian setting IP address nya. Sebagai contoh, lihat gambar berikut.

VirtualBox: Cara Mudah Koneksikan Komputer Host (PC Asli) Dengan Komputer Guest (Virtual)

[Read: Cara setting ip address di windows]

Selanjutnya, nyalakan komputer guest, jangan lupa settingan network pilih jenis adapter Host-only adapter. Jika belum disetting, ya segera disetting.  Caranya bisa malalui menu network pada windows awal vortualbox, atau bisa langsung pada window OS Guest nya.

Perhatikan gambar dibawah, cara dibawah ini langsung melalui windows OS Guest-nya. Pada bagian icon yang berada pada pojok bawah, klik kanan icon network, kemudian pilih network setting.

VirtualBox: Cara Mudah Koneksikan Komputer Host (PC Asli) Dengan Komputer Guest (Virtual)

Kemudian pada atached to, pilih host-only adapter, Name biarkan default, Promiscuous Mode pilih Allow All. Jika sudah klik Ok.

VirtualBox: Cara Mudah Koneksikan Komputer Host (PC Asli) Dengan Komputer Guest (Virtual)

[Read: Jenis-jenis konfigurasi adapter jaringan pada virtualbox]

Sekarang setting IP address pada komputer guest (Dalam contoh ini saya menggunakan Ubuntu Server). Pada gambar dibawah IP address telah disetting, dan saya menjalankan perintah ifconfig eth0 untuk melihat konfigurasinya.

VirtualBox: Cara Mudah Koneksikan Komputer Host (PC Asli) Dengan Komputer Guest (Virtual)

[Read: Cara setting IP address di ubuntu server]

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Setelah kedua komputer (Host dan Guest) sudah terkonfigurasi IP address-nya masing-masing, lakukan pengecekan koneksi dengan menggunakan Ping. Hasilnya bisa Anda lihat pada gambar dibawah ini. Komputer Host berhasil melakukan ping ke komputer Guest, dan begitu sebaliknya.

VirtualBox: Cara Mudah Koneksikan Komputer Host (PC Asli) Dengan Komputer Guest (Virtual)

Nah, mudah bukan melakukannya. Kuasai dulu cara sederhana ini, agar nantinya akan terasa lebih mudah untuk mengembangkannya. Selamat mencoba dan terus belajar. 🙂

Categories
Uncategorized

Jenis-Jenis Konfigurasi Adapter Jaringan (Network) yang Ada di VirtualBox

Jenis-Jenis Konfigurasi Adapter Jaringan (Network) yang Ada di VirtualBox – VirtualBox merupakan aplikasi virtual machine yang sangat populer. Sangat banyak sistem operasi yang disupport oleh virtualbox ini, seperti berbagai versi windows, distro-distro linux, MAC, dan lain-lain. Banyak yang memanfaatkan virtualbox ini sebagai media untuk belajar menginstall sitem operasi hingga simulasi jaringan secara virtual.

Jenis-Jenis Konfigurasi Adapter Jaringan (Network) yang Ada di VirtualBox

Berbicara mengenai simulasi jaringan, virtualbox memiliki beberapa konfigurasi adapter jaringan yang mesti kita mengerti fungsinya. Dengan demikian, kita akan lebih mudah mengoperasikan virtual untuk simulasi jaringan secara virtual.

Konfigurasi adapter jaringan ini bisa kita temukan pada menu Network. Pada bagian attached to, kita bisa memilih jenis konfigurasi adapter jaringan yang ingin digunakan. Biasanya terdapat tujuh jenis, namun hanya beberapa saja yang sering digunakan, berikut adalah adapter jaringa yang sering digunakan.

Jenis-Jenis Konfigurasi Adapter Jaringan (Network) yang Ada di VirtualBox

No attached

Bila kita memilih opsi ini, itu berarti komputer guest pada virtual telah memiliki kartu jaringan, hanya saja tidak ada koneksi yang terjadi pada kartu jaringan ini. Jadi, seolah-olah hanya kartu jaringan saja yang terpasang, tanpa adanya kabel yang dicolokan.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

NAT

Adapter jenis ini digunakan apabila kita ingin mengkoneksikan langsung komputer guest ke internet. Pada kondisi ini, IP pada komputer gest tidak perlu lagi diset, dengan kata lain sudah menggunakan IP DHCP.

Internal Network

Jenis adapter ini hanya bisa menghubungkan sesama komputer guest dan tidak bisa terhubung dengan komputer Host serta jaringan real.

Host-Only Adapter

Jenis adapter ini bisa digunakan untuk menghubungkan komputer guest dengan komputer Host. Pada komputer Host kita atur terlebih dahulu IP address pada interfaces Host-only adapternya.

Bridge Adapter

Bridge adapter ini memungkinkan komputer guest menggunakan interfaces sungguhab yang ada pada komputer Host-nya, seperti Lan Card dan Wifi. Bridge adapter digunakan jika kita ingin komputer guest bisa terkoneksi dengan jaringan sungguhan bukan virtual. Jadi, dengan menggunakan janis adapter ini, posisi komputer guest akan sama dengan komputer host dalam jaringan sebuah jaringan.

Nah, kalau sudah tau fungsi-fungsinya akan terasa lebih mudah bukan belajarnya? Bagi yang ingin belajar jaringan, memanfaatkan virtualbox akan sangat disarankan.

Categories
Uncategorized

Setting IP Address di Ubuntu Server Dengan Metode DHCP Client

Setting IP Address di Ubuntu Server Dengan Metode DHCP Client – Hampir di setiap sistem operasi sudah dilengkapi dengan fitur DHCP client, tak terkecuali Linux. Pada tulisan ini saya akan membahas bagaimana cara memanfaatkan fitur DHCP client yang ada pada Sistem Operasi Linux. Dengan menggunakan fitur DHCP client ini, kita tidak perlu lagi repot-repot memasukan secara manual IP address yang hendak digunakan pada komputer linux.

Karena DHCP client akan me-request IP address pada DHCP server yang terhubung dengannya. Pada tutorial ini, saya akan menunjukan kepada Anda bagaimana caranya setting atau mengkonfigurasi IP address secara dynamic (DHCP). Sistem operasi yang saya gunakan adalah Ubuntu Server 12.04. Pada dasarnya cara yang saya tunjukan ini bisa diterapkan pada distro-distro Linux yang lain. Berikut adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan.

Melalui Command di Terminal

Cara yang pertama ini sangatlah sederhana, kita hanya perlu mengetik satu baris perintah di terminal untuk mendapatkan IP address secara otomatis. Caranya, pada terminal linux ketikan perintah dibawah ini, lalu tekan enter.

dhclient eth0

Dhclient adalah perintah untuk menjalankan fitur DHCP client, sedangkan eth0 merupakan interface yang hendak diberi IP address. Untuk mengecek apakan interface eth0 sudah mendapatkan IP address atau belum, kita bisa mengetikan perintah “ifconfig eth0” pada terminal linux. Berikut adalah screenshootnya.

Setting IP Address di Ubuntu Server Dengan Metode DHCP Client

Bisa kita lihat pada gambar, bahwa komputer sudah terkonfigurasi IP address secara DHCP. Namun, bila kita menggunakan cara ini, konfiigurasi tersebut akan hilang apabila kita merestart komputer. Lalu bagaimana agar konfigurasinya tidak hilang? lanjut baca cara kedua.

Dengan Mengedit File “/etc/network/interfaces”

Untuk menghindari hilangnya konfigurasi yang kita dapat secara DHCP, kita bisa menggunakan cara yang satu ini, yaitu dengan menambahkan beberapa baris script pada file “/etc/network/interfaces”. Caranya:

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Buka file dengan mengetik perintah di terminal linux “nano /etc/network/interfaces”, tanpa tanda petik.

Kemudian akan terbuka filenya. Silahkan tambahkan beberapa baris script dibawah ini pada file tersebut. Lihat gambar.

Setting IP Address di Ubuntu Server Dengan Metode DHCP Client

Setelah selesai menambahkan, save (Ctrl+O), kemudian keluar dari file tersebut (Ctrl+X).

Pada teminal Linux ketikan perintah berikut untuk merestart networknya.

/etc/init.d/networking restart

Setelah itu ketikan perintah “ifconfig” untuk melihat IP address yang terkonfigurasi pada interfces eth0.

Setting IP Address di Ubuntu Server Dengan Metode DHCP Client

Sekarang komputer linux kamu sudah mendapatkan IP address secara otomatis yang didapat dari Server DHCP. Meskipun kamu restart komputernya, konfigurasi tersebut tidak akan hilang, sudah tercatat di file interfaces.

Bagaimana mudah bukan cara settingnya? tidak perlu lagi mengetik banyak baris hanya untuk mengkonfigurasi IP addres di Linux.

Penting:
Untuk melakukan semua perintah diatas, pastikan Anda sudah berada pada level super user.

Baca juga:

Categories
Uncategorized

Panduan Membangun Jaringan Peer to Peer Sederhana Menggunakan Koneksi Kabel

Panduan Membangun Jaringan Peer to Peer Sederhana Menggunakan Koneksi Kabel – Sebelumnya saya sudah pernah menulis artikel mengenai cara membuat/membangun jaringan peer to peer. Namun pada artikel tersebut jenis koneksi atau media transmisi yang digunakan yaitu wireless, dengan memanfaatkan teknologi adhoc. Bernita melanjutkan tulisan terdahulu, pada artikel ini saya akan membagi kepada Anda bagaimana cara membuat atau membangun jaringan peer to peer yang menggunakan koneksi kabel.

Panduan Membangun Jaringan Peer to Peer Sederhana Menggunakan Koneksi Kabel

Ada beberapa hal mendasar yang menjadi perbedaan antara koneksi wireless dan kabel. Salah satunya, kita harus membuat kabel terlebih dahulu, dan juga kabel yang kita buat tersebut harus sesuai dengan apa yang akan kita hubungkan. Karena pada jaringan peer to peer yang menggunakan koneksi kabel, tidak selalu menghubungkan komputer dengan komputer secara langsung. Bisa juga menggunakan perangkat tambahan seperti switch ataupun hub, dengan tujuan agar bisa menghubungkan lebih dari dua komputer. Jadi menentukan tipe kabel yang akan digunakan sangatlah penting.

Baca: ulasan tentang kabel UTP serta jenis-jenis susunannya.

Kita tidak akan mempermasalahkan tentang kabel lebih jauh, saya asumsikan Anda sudah mengerti mengenai susunan kabel UTP serta kegunaannya. Oke, langsung saja kita mulai membangun jaringan peer to peer. Pada tutorial dibawah ini, saya uga menyertakan sedikit tentang subnetting, yang dimaksudkan agar Anda bisa lebih mengerti dengan subnetting.

Topologi pertama, menghubungkan dua komputer

Panduan Membangun Jaringan Peer to Peer Sederhana Menggunakan Koneksi Kabel

Apabila komputer yang ingin dihubungkan hanya berjumlah dua, kita tidak perlu repot-repot menambah perangkat jaringan lain seperti misalnya switch. Cukup dengan satu buah kabel saja kita sudah bisa menghubungkan kedua komputer tersebut. Syarat utama komputer untuk terhubung dengan jaringan adalah memiliki Network Interfaces Card.

Langkah-langkah pembuatan jaringan peer to peer

Kita asumsikan bahwa kedua komputer sudah memiliki syarat yang dibutuhkan dan sudah terhubung dengan baik. Setelah semua terhubung dengan baik, kita bisa mengatur IP address pada setiap komputer.

Panduan Membangun Jaringan Peer to Peer Sederhana Menggunakan Koneksi Kabel
  1. Pada gambar topologi diatas kita mengatur IP address komputer A 192.168.1.1 dengan subnetmask 255.255.255.0
  2. Itu berarti komputer B tidak bisa lagi menggunakan IP address 192.168.1.1, karena sudah digunakan pada komputer A.
  3. Berdasarkan subnetmask yang ada, banyaknya range IP address adalah 256 host. (192.168.1.0 s/d 192.168.1.255). Baca cara melakukan subnetting IP Address.
  4. IP 192.168.1.0 tidak bisa digunakan karena diperuntukan untuk network address, begitu juga dengan IP 192.168.1.255 karena alamat tersebut digunakan untuk broadcast Address.
  5. Jadi, IP address yang tersedia untuk bisa digunakan pada komputer B yaitu 192.168.1.2 s/d 192.168.1.254.
  6. Setelah menentukan IP address untuk komputer B, langsung saja kita setting IP address untuk komputer B. Misal IP Address 192.168.1.30 dengan subnetmask 255.255.255.0.
  7. Setelah masing-masing komputer memiliki IP Address, kita bisa langsung mengetes koneksi antara dua komputer tersebut.
  8. Pada PC A, lakuka tes ping ke IP address komputer B. Pastikan sudah reply.
  9. Pada PC B, lakuka tes ping ke IP address komputer A. Pastikan sudah reply.
  10. Apabila saat melakukan ping mendapat pesan error, itu berarti koneksi antara dua komputer belum berhasil. Hal ini bisa terjadi karena windows firewall belum dimatikan. Coba Anda matikan fitur windows firewall dan tes koneksi kembali melalui ping. Lihat cara mematikan firewall di windows
Panduan Membangun Jaringan Peer to Peer Sederhana Menggunakan Koneksi Kabel

Setelah dua komputer sudah terkoneksi, baik itu secara fisik maupun software, berarti jaringan peer to peer Anda sudah berhasil dibuat. Kini Anda bisa saling bertukar data antara komputer A dan komputer B.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Topologi kedua, menghubungkan lebih dari dua komputer

Jika kita ingin menghubungkan lebih dari dua komputer pada jaringan, kita harus menambahkan satu perangkat yang berfungsi sebagai consentrator. Perangkat yang dimaksud adalah switch ataupun hub.

Sedikit berbeda dengan yang sebelumnya, pada topologi yang kedua ini kita harus menambahkan perangkat baru, jumlah kabel yang lebih banyak, dan tentunya jenis kabel yang digunakan adalah straight-trought.

Sebenarnya sama saja metode yang dilakukan untuk membangun jaringan peer to peer yang jumlah komputer lebih dari dua. Setelah terhubung dengan baik secara fisik, kita hanya perlu melakukan configurasi IP address di setiap komputer, agar semua komputer dapat saling terhubung dan bertukar informasi.

Panduan Membangun Jaringan Peer to Peer Sederhana Menggunakan Koneksi Kabel
  1. Pada topologi kita asumsikan komputer A sudah terkonfigurasi IP addressnya 192.168.1.1 dengan subnetmask 255.255.255.240. 
  2. Karena subnetmask nya adalah 255.255.255.240, maka jumlah range ip address adalah 256 – 40 = 16 Host. 
  3. Jumlah blok subnet adalah 256 : 16 host = 16 Blok subnet. (Blok I: 192.168.1.0 – 192.168.1.15, Blok II: 192.168.1.16 – 192.168.1.31, dan seterusnya)
  4. Karena komputer A berada pada blok pertama, maka IP address yang tersedia untuk komputer B, C, dan D berkisar antara 192.168.1.2 s/d 192.168.1.14.
  5. Setelah ketiga komputer lainnya sudah disetting IP address nya. Coba lakukan ping dari komputer A ke komputer B, C, dan D. Pastikan reply.
  6. Begitu pula pengetesan koneksi dari komputer B, C, dan D, pastikan sudah reply
Jika dari semua komputer sudah reply, berarti jaringan peer to peer Anda sudah berhasil dibuat. Antara keempat komputer yang terhubung tersebut sudah bisa saling bertukar data.
Gimana, mudah bukan membangun jaringan peer to peer menggunakan koneksi kabel. Mungkin Anda agak sedikit kebingunan dengan subnetting yang ada diatas. Bagi Anda yang masih bingung dengan perhitungan subnetting IP address, silahkan baca pada artikel tentang cara menghitung subnetting.
Categories
Uncategorized

5 Perintah Dasar Command Prompt Untuk Jaringan yang Sering Digunakan

5 Perintah Dasar Command Prompt Untuk Jaringan yang Sering Digunakan – Baik untuk mengecek koneksi atau juga mengatasi berbagai trouble dalam jaringan, kita tidak pernah lepas dari perintah-perintah yang selalu diketik pada command prompt. Misalnya saja ping. Ya, dari utilitas sederhana tersebut kita sudah banyak terbantu untuk mengetahui status konektivitas pada jaringan kita.

Selain ping, masih ada beberapa perintah atau command yang sering digunakan pada layar command prompt khususnya mengenai jaringan. Beberapa perintah ini juga tidak jauh berbeda fungsi utamanya seperti PING, beberapa perintah ini juga sering digunakan untuk memecahkan trouble pada konektivitas jaringan. Seperti tracert, ipconfig, netstats, lookup. Pada umumnya, disetiap sistem operasi, entah itu Windows, Linux, ataupun Mac OS, utilitas ini sudah tersedia namun dengan penulisan yang berbeda-beda.

Berikut adalah 5 beberapa perintah pada command prompt tersebut

1. Ping

Perintah ping ini adalah yang paling sering digunakan. Biasanya mereka menggunakannya untuk mengetahui konektivitas pada jaringan. Perintah ping ini mengirim ICMP echo request packets ke tujuan. Misalnya, kita melakukan ping ke google.com atau sama saja kita ping ke alamat ip 114.4.42.123. Packet ICMP yang dikirim ini akan mencari tahu apakah alamat yang dituju tersebut tersedia atau bisa terhubung atau tidak. Apabila alamat yang dituju itu tersedia dan terhubung dengan komputer kita, maka alamat tujuan tersebut akan merespon packet yang dikirim tersebut. Anda akan bisa melihat berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk koneksi antara komputer anda dengan tujuan. Namun jika tujuan tersebut tidak tersedia atau tidak terhubung, biasanya kita akan melihat pesan “request time out”.

2. Tracert

Pada dasarnya perintah tracert ini hampir mirip dengan perintah ping, yang membedakannya adalah pada perintah tracert ini kita akan diperlihatkan jalur mana saja yang dilewati oleh packet yang dikirim. Tracert mengirimkan packet ke tujuan, disepanjang perjalanan, packet tersebut meminta ke setiap router untuk membalas ketika dilewati. Sehingga jalur mana saja yang dilewati oleh packet tersebut akan terdata. Perintah ini juga sering digunakan untuk membantu mengatasi trouble atau masalah koneksi suatu jaringan. Misalnya, jika kita tidak dapat terhubung dengan server. Nah, kita bisa memanfaatkan tracert ini untuk mencari tahu jalur/hop mana yang mengalami trouble.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

3. Ipconfig

Perintah ipconfig bisa digunakan untuk mengkonfigurasi interface jaringan atau sekedar melihat informasi interface jaringan yang terdapat pada komputer Anda. Anda bisa menggunakan perintah ipconfig /all untuk melihat seluruh konfigurasi yang terpasang pada interface yang ada di komputer. Anda bisa gunakan perintah ipconfig /flushdns untuk Reset, Clear, Refresh, Flush DNS Cache di Windows. Memaksa windows untuk mendapatkan alamat baru dari DNS server setiap anda mengakses situs baru. Pada sistem operasi Linux, Mac OSX, dan Unix kita bisa menggunakan perintah seperti ini dengan command ifconfig.

4. Nslookup


Perintah dasar lainnya adalah nslookup. Perintah ini digunakan untuk mencari alamat IP yang dipakai pada suatu domain. Misalnya, Anda bisa menggunakan perintah nslookup untuk melihat IP address yang digunakan oleh google.com, facebook.com, atau IP address yang digunakan oleh blog pintarkomputer.com. Komputer Anda akan terus query server DNS untuk menterjemahkan nama domain ke alamat IP. Nslookup juga bisa digunakan untuk melakukan reverse lookup untuk menemukan nama domain yang digunakan pada alamat IP tertentu. Cukup dengan menuliskan perintah nslookup [alamat IP], maka akan terlihat domain yang menggunakan alamat ip tersebut.

5. Netstat

Netstat atau statistik jaringan. Perintah ini akan menampilkan koneksi jaringan yang masuk dan keluar serta informasi jaringan lain. Utilitas netstat dapat menunjukkan koneksi yang open di komputer Anda, program mana yang membuat koneksi, berapa banyak data sedang dikirim, dan informasi lainnya. Perintah semacam ini juga tersedia di Linux, MAC, dan Unix, tentu dengan opsi perintah yang berbeda-beda.

Sebenarnya bukan hanya kelima perintah inilah yang dapat digunakan dalama jaringan. Namun yang saya tampilkan hanyalah yang seringa digunakan dalam jaringan. Ntah itu untuk mengecek koneksi atau juga mengatasi trouble yang terjadi pada suatu jaringan.

Categories
Uncategorized

Jenis-Jenis Koneksi Wireless yang Ada Pada Perangkat Smartphone dan Tablet

Jenis-Jenis Koneksi Wireless yang Ada Pada Perangkat Smartphone dan Tablet – Pada perangkat seperti smartphone dan tcblet jenis koneksi yang paling diprioritaskan ialah wireless. Meski masih ada beberapa koneksi yang memerlukan kabel, tetapi mereka tetap terfokus pada koneksi wireless. Hal ini bukan tanpa alasan, koneksi menggunakan kabel sangat terbatas membuat koneksi wireless terus diprioritaskan karena kepraktisannya saat digunakan.

Memahami jenis koneksi wireless pada perangkat gadget yang kita miliki pastinya akan semakin meningkatkan kemampuan kita dalam memanfaatkan teknologi yang ditawarkan oleh perangkat tersebut. Dengan begini kita dapat dengan mudah dalam memaksimalkan kemampuan perangkat smartphone atau tablet yang kita miliki.

sumber gambar:TechnoGym

Dibawah ini adalah beberapa jenis koneksi wireless yang pada umumnya tersedia pada perangkat seperti smartphone dan tablet.

1. Koneksi Jaringan GSM 

Koneksi 2G dan 2.5G (GPRS dan EDGE)
Ini merupakan koneksi jaringan generasi kedua yang saat ini sudah jarang digunakan. Kalaupun masih digunakan, jenis koneksi jaringan ini hanyalah digunakan sebagai cadangan apabila jaringan utama terputus atau tidak terkover oleh jaringan 3G.Kelemahan koneksi 2G ini adalah kecilnya kapasitas badtwith yang tersedia (meskipun sudah berlangganan paket internet jenis premium sekalipun).

Koneksi 3G dan 3.5G (HSDPA dan UMTS)
Koneksi jaringan 3G saat ini merupakan yang paling populer dan paling banyak digunakan. Dengan harganya yang murah serta bandwith yang besar, maka tidak heran jika koneksi 3G menjadi pilihan utama dalam melakukan koneksi internet.

Koneksi 4G
Koneksi jaringan 4G merupakan teknologi yang tergolong baru dalam hal koneksi data. Koneksi 4G memiliki kelebihan pada bandwidth yang besar, namun saat ini area cakupannya masih terbatas dan biayanya masih cukup mahal dibanding jaringan 3G.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

2. Koneksi Wireless Fidelity atau Wifi

Koneksi Wifi menggunakan sinyal radio frekuensi, dan frekuensi yang dipakai adalah 2.4GHz dan 5GHz. Koneksi data menggunakan Wifi memiliki kecepatan yang cukup tinggi, namun hal itu belum dibarengi dengan daya jangkaunya yang masih terbatas. Perangkat smartphone yang menggunakan koneksi Wifi tidak hanya sekedar terkoneksi ke internet saja, tapi juga bisa terkoneksi secara privat pada jaringan local dengan perangkat den jenis gadget yang memiliki koneksi wifi juga (seperti laptop, PC, printer, dan lain sebagainya).

3. Koneksi Bluetooth
Koneksi ini sudah digunakan pada handphone terdahulu sebelum populernya smartphone. Koneksi ini masih terbatas pemakaiannya karena daya jangkau yang tidak jauh, yaitu sekita 3 meter saja. Meski demikian, koneksi Bluetooth masih cukup handal untuk dipakai mengirim file dengan sesama perangkat yang memiliki koneksi bluetooth.

Demikian tadi adalah jenis-jenis koneksi wireless yang bisa Anda pakai pada perangakat smartphone dan tablet yang Anda miliki. Jika ada perangkat lain yang ingin terkoneksi dengan perangkat gadget Anda, pastikan pada perangkat tersebut sudah tersedia jenis koneksi yang sama dengan salah satu jenis koneksi yang ada pada perangkat gadget Anda.

Baca juga:

Categories
Uncategorized

Faktor yang Menjadi Perbedaan Antara IPv4 dengan IPv6

Faktor yang Menjadi Perbedaan Antara IPv4 dengan IPv6 – Karena terbatasnya ketersediaan IPv4 di dalam penggunaan jaringan internet, maka lahirlah IPv6 yang dipersiapkan untuk menggantikan IPv4. Saat ini memang IPv6 belum begitu familiar, terutama bagi kita yang awam di dunia networking. Ya, memang dalam sistem pengalamatan, IPv4 masih banyak digunakan, meskipun ketersediaannya akan semakin habis.

Faktor yang Menjadi Perbedaan Antara IPv4 dengan IPv6

Untuk mengatasi keterbatasaan tersedianya IP address versi 4 ini, maka diciptakanlah IPv6 yang bakalan siap menggantikan peran dari IPv4. Mungkin, ada yang bertanya-tanya kenapa dari versi 4 langsung loncat ke versi 6? Mengapa tidak versi 5 terlebih dahulu? Perlu kita ketahui bersama, IPv5 sudah ada, namun penggunaannya tidak diperuntukan untuk umum. IPv5 hanya digunakan untuk keperluan percobaan dan pengembangan saja.

Berikut ini, akan saya uraikan apa saja faktor yang membedakan IPv4 dan IPv6. Semoga dengan adanya tulisan ini, Anda bisa menjadi sedikit banyak lebih tau mengapa IPv4 akan digantikan oleh IPv6. Oke simak uraian berikut ini.

1. Kapasitas IP yang tersedia

Telah sedikit dibahas pada pembuka diatas, bahwa salah satu alasan utama dibuatnya IPv6 adalah karena mulai menipisnya ketersediaan dari IPv4 itu sendiri. Ingin tau berapa jumlah kapasitas yang dimiliki IPv4 dan IPv6? Secara teori, IPv4 mampu menyediakan total IP address sebanyak 2^32 (dua pangkat tiga puluh dua) yang setara dengan 4,294 miliar. Sedangkan IPv6 sanggup menyiapkan jumlah alamat IP yang jauh lebih banyak dari IPv4, yaitu sebanyak 2^128 (2 pangkat 128) yang setara dengan 3,4*10^38 (3,4 dikali sepuluh pangkat 38). Wow, bukankah itu jumlah yang fantasatic. Bahkan selisih jauh bila dibandingkan dengan IPv4.

2. Format penulisan alamat IPv4 dan IPv6

  1. Format penulisan IPv4 adalah x.x.x.x, Contoh: 172.16.10.1 subnetmask 255.255.0.0
  2. Format penulisan IPv6 adalah x.x.x.x.x.x.x.x, Contoh: 2001:0db8:3c4d:0012:0000:0000:1234:56ab (keterangan: 2001:0db8:3c4d adalah Global Prefix, 0012 adalah subnetmask, 0000:0000:1234:56ab adalah alamat interface. 
  • Panjang dari IPv4 32 bit, sedangkan IPv6 128 bit.
  • Pada IPv4, penulisan IP dan subnetmask-nya terpisah, sedangkan pada IPv6 digabung.
  • Penulisan IPv4 menggunakan bilangan desimal, sedangkat Ipv6 ditulis menggunakan bilangan hexadesimal.
  • Tiap bagian yang dipisahkan titik pada IPv4 terdiri atas 8 bit, sedangkan tiap bagian yang dipisahkan titik dua pada IPv6 terdiri atas 16 bit.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

3. Jenis dan Class IP address
Pada IPv4 terdapat istilah broadcast dan sistem class (Class A, B, C, D, E), namun kedua hal ini tidak terdapat pada IPv6. IPv6 masih menerapkan IP Public dan IP Private, namun terdapat sedikit perbedaan dengan IPv4.
Berikut jenis-jenis IPv6:
  • Unicast, Data yang dikirim dengan menggunakan alamat unicast selalu ditujukan ke satu interface tunggal.
  • Global unicast addresses, Global Unicast Address merupakan jenis ip v6 yang fungsinya sama dengan ip public pada ip versi 4. Global Unicast Address diawali dengan 2000::/3.
  • Link-local addresses, Fungsi jenis IPv6 ini sama dengan ip private pada versi 4, jenis ini hanya dipakai pada LAN. Link-local addresses ditandai dengan FE80::/10 pada bagian depannya.
  • Unique local addresses adalah jenis IP versi 6 yang tidak pakai sebagai ip public tetapi lebih mirip ip publik
  • Multicast, Multicast pada ip versi 6 prinsipnya sama seperti pada IPv4 yaitu ip address yang pemakaiannya untuk mengirim data dari satu interface ke beberapa interface. IP v6 multicast diawali dengan FF
  • Anycast, IP anycast mirip dengan multicast. Sebuah IPv6 anycast tujuannya ke beberapa interface tetapi hanya satu tujuannya saja yang benar-benar menerima paket tersebut yaitu interface yang paling dengan dengan si pengirim yang bakal menjadi tujuannya. Dengan kata lain anycast ditujukan ke beberapa tapi hanya satu tujuan yaitu yang paling dekat saja yang bisa menerima paket kiriman yang lain tidak.

4. Special Address
Pada IPv4 kita mengenal istilah localhost yang memiliki alamat IP 127.0.0.1, pada IPv6 juga ada istilah untuk alamat localhost. Apa saja alamat khusus yang ada di IPv6:
  • 0:0:0:0:0:0:0:0 atau 0:: sama dengan 0.0.0.0 pada IPv4
  • 0:0:0:0:0:0:0:1 atau ::1 sama dengan 127.0.0.1 atau local host pada IPv4.
  • 0:0:0:0:0:0:192.168.100.1 Penulisan IPv4 dalam lingkungan IPv6/IPv4 .
  • 2000::/3 Global unicast address.
  • FC00::/7 Unique local unicast.
  • FE80::/10 Link-local unicast.
  • FF00::/8 Multicast.
  • 3FFF:FFFF::/32 Khusus untuk dokumentasi.
  • 2001:0DB8::/32 Khusus untuk dokumentasi.
  • 2002::/16 Digunakan dalam 6to4 tunneling.

Setelah melihar uraian diatas, sangat jelas yah perbedaan antara IPv4 dengan IPv6. Mulai dari kapasitas, format penulisan, dan juga jenis-jenisnya. Karena pada IPv6 ini kita tidak mengenal istilah broadcast, maka bisa dipastikan efek negatif dari broadcast seperti yang ada pada IPv4 tidak akan lagi dirasakan.
Baca juga:
Categories
Editorial

Bagaimana Cara Menentukan IP Address Pada Sebuah Jaringan Komputer?

Bagaimana Cara Menentukan IP Address Pada Sebuah Jaringan Komputer – Dalam membangun sebuah jaringan komputer, menetapkan IP address sangatlah penting. Bahkan hal ini sudah harus terpikirkan sejak awal pembangunan jaringan. Tidak perduli apakah jaringan komputer yang akan dibangun tersebut berskala kecil, rumahan, sekolah, kantor, sampai yang berskala besar.

Bagaimana Cara Menentukan IP Address Pada Sebuah Jaringan KomputerJika anda masih merasa kesulitan untuk menentukan IP address yang harus digunakan pada jaringan yang Anda buat, anda bisa menyimak beberapa pertimbangan yang saya jabarkan dibawah ini. Anda bisa menentukan jenis, bagaimana, dan seperti apa IP address harus terpasang pada jaringan yang akan kita bangun.

1. IP address merupakan alamat komputer dalam jaringan

Setiap komputer yang tergabung dalam sebuah jaringan akan ditandai dengan alamat yang berbeda-beda. Kalau diibaratkan, IP address ini seperti alamat rumah pada sebuah jalan. Jaringan yang akan kita bangun diistalahkan sebagai jalanan, dan komputer-komputer yang tergabung dalam jaringan tersebut diibaratkan rumah-rumah.

Jadi antara komputer memiliki IP address yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Bayangkan apa jadinya bila dalam sebuah jalan terdapat dua rumah yang memiliki nomor alamat yang sama. Jika terdapat surat yang hendak dikirim ke nomor alamat yang sama tersebut, pastilah surat tersebut tidak akan pernah sampai pada tujuannya, karena bingung mana alamat yang benar. Begitu pula dengan penggunaan IP address pada setiap komputer yang ada dalam jaringan. Jika terdapat alamat yang sama.

2. Pelajari teknik subnetting

Subnetting merupakan teknik pembagian ataupun cara mengurangi range IP yang tadinya besar, menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Misalnya, IP address class A yang jumlahnya sangat banyak bisa mencapai jutaan, bisa diperkecil dengan teknik subnetting. Contoh:

  • IP address 10.xxx.xxx.xxx dengan subnet 255.0.0.0, diperkecil menjadi 10.10.10.xxx dengan subnet 255.255.255.0. Dengan begini, total IP class A yang tadi berjumlah jutaan, dapat dikurangi menjadi 254 IP address.
  • IP address 192.168.10.xxx dengan subnetmask 255.255.255.0 yang memiliki host valid berjumlah 254 bisa diperkecil sehingga jumlah hostnya menjadi 14 saja. Yaitu dengan mengubah ip address 192.168.10.0 dengan subnetmask 255.255.255.240

Dengan begini, penggunaan IP address dalam jaringan komputer akan menjadi lebih effisien.

3. Perhitungkan dulu berapa jumlah komputer yang akan terpasang

Kita harus memperhitungkan berapa komputer yang tergabung dalam jaringan saat ini, berapa kira-kira komputer yang akan ditambahkan pada masa yang akan datang. Hal ini ada kaitannya dengan teknik subnetting.

Misalnya komputer yang tergabung saat ini berjumlah 11, maka kita cukup menggunakan range IP address yang jumlah host valid-nya 14. Namun, jika sekiranya akan terjadi penambahan komputer di masa yang akan datang, kita bisa menggunakan IP address dengan range yang lebih banyak lagi, misalnya dengan host valid yang berjumlah, 30, 62, 126, dan seterusnya sampai 254 host valid.

4. IP address yang digunakan untuk koneksi khusus

Dalam hal ini, berarti jumlah komputer atau perangkat jaringan yang akan terkoneksi jumlahnya tetap (fixed). Dengan kata lain tidak akan ada lagi tambahan. Misalnya untuk koneksi point-to-point antara perangkat komputer atau perangkat jaringan, maka kita cukup menggunakan IP address dengan jumlah Host valid 2 buah, dengan CIDR /30.

5. Menentukan range IP static dan IP Dynamic (DHCP)

Tidak semua yang tergabung dalam jaringan harus diberi IP dengan menggunkan metode DHCP. Pemberian IP secara DHCP dapat diterapkan terhadap klien, namun tidak dianjurkan menggunakan metode tersebut untuk pemberian IP terhadap device seperti router, gateway, server, dan perangkat penting lainnya. Alasannya sangat sederhana, apabila terjadi masalah, dapat dengan mudah untuk melakukan troubleshooting nya.

Untuk kebutuhan IP static, kita bisa menggunakan range IP address yang terbawah, misalnya 1-10. Dan untuk kebutuhan IP dynamic, kita bisa menggunakan range IP address diatasnya, misal 11-254.

6. Pilihannya hanya ada satu jenis IP address, yaitu jenis IP Private

IP private yang bisa digunakan terbagi menjadi tige kelas, dimana ketiga kelas IP private ini hanya boleh digunakan pada jaringan local saja, seperti rumah, dan kantor. Mengapa demikian? Ya, karena sudah diatur bahwa untuk jaringan local atau LAN hanya boleh menggunakan jenis IP Private. Dengan tujaun untuk membedakan antara IP private dan IP public, dan juga untuk menghemat ketersediaan batas.

Ketiga kelas IP private yang dimaksud adalah sebagai berikut:.

a. Class A

  • IP Private Class A adalah IP address version 4 yang diawali dengan format 10.xxx.xxx.xxx, dengan subnetmask 255.0.0.0
  • Jika dihitung jumlah hostnya, IP address version 4 ini memiliki host sebanyak 2^24 = 16777216 host.

b. Class B

  • IP Private Class B adalah IP address version 4 yang dimulai dari 172.16.xxx.xxx sampai dengan 172.31.xxx.xxx dengan subnet 255.255.0.0.
  • Jika dihitung jumlah hostnya, IP address version 4 ini memiliki host sebanyak 2^16 = 65536 host

c. Class C

  • IP Private Class C adalah IP address version 4 yang dimulai dari 192.168.0.xxx sampai dengan 192.168.254.xxx dengan subnet 255.255.255.0.
  • Jika dihitung jumlah hostnya, IP address version 4 ini memiliki host sebanyak 2^8 = 256 host

7. Jenis IP Public tidak boleh digunakan pada jaringan LAN

IP public adalah jenis IP address yang dipakai atau dipasang langsung pada komputer atau host yang terkoneksi pada public network atau internet. Semua IP Public harus diregristrasi terlebih dahulu sebelum terkoneksi ke internet dan tidak boleh sembarangan dipakai.
Baca juga:
Categories
Uncategorized

Apa Fungsi dan Peran Protocol ARP Dalam Jaringan Komputer (Networking)? Berikut Penjelasannya

Apa Fungsi dan Peran Protokol ARP Dalam Jaringan Komputer (Networking)? – Protokol ARP atau Address Resolution Protocol merupakan sebuah protokol yang bertanggung jawab mencari tahu Mac Address atau alamat hardware dari suatu Host yang tergabung dalam sebuah jaringan LAN dengan memanfaatkan atau berdasarkan IP Address yang terkonfigurasi pada Host yang bersangkutan. Dalam OSI layer, protokol ini berkeja antara Layer 2 dan Layer 3.

Penting bagi kita untuk mengetahui apa saja peranan dari protokol ARP ini. Oleh karena itu, berikut saya jabarkan sedikit apa saja fungsi serta peran dari Protokol ARP.

1. Peran protokol ARP ini sangat penting dalam jaringan, terutama mengenai komunikasi data yang terjadi dalam jaringan. Setiap host yang tergabung atau terhubung dalam sebuah jaringan LAN saling berkomunikasi menggunakan alamat fisik (Mac Address) dan tidak menggunakan alamat logis (IP Address).

2. Dikatakan pada poin nomor satu, bahwa setiap Host berkomunikasi menggunakan alamat fisik (Mac Address). Jadi, mau tidak mau setiap sebuah Host yang ingin berkomunikasi dengan Host lain harus mengetahui Mac Address yang dimiliki oleh Host tujuannya tersebut.

3. Lalu bagaimana sebuah Host bisa mendapatkan informasi mengenai Mac Address dari Host tujuannya? Jawabannya adalah pada tahapan transfer data. Sebelum sebuah data diberikan Mac address, terlebih dahulu data tersebut diberi alamat logis berupa IP Address. IP address yang ditambahkan ini merupakan IP address dari Host pengirim dan Host penerima.

4. Baru kemudian menentukan alamat fisik atau Mac Address dari Host tujuan. Nah, apabila belum diketahui alamat fisiknya, mau tidak mau harus dicari terlebih dahulu. Disinilah peran protokol ARP, dengan memanfaatkan informasi IP address Host tujuan yang ada, maka Host pengirim melakukan pencarian dengan menugaskan Protokol ARP.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

5. Lalu bagaimana sih detail cara kerja dari protokol ARP itu sendiri? Berikut adalah penjelasan singkat mengenai cara kerja protokol ARP:

Apa Fungsi dan Peran Protocol ARP Dalam Jaringan Komputer (Networking) Berikut Penjelasannya

a. Awalnya protokol ARP melakukan pengiriman sebuah pesan yang sifatnya broadcast atau menyeluruh. Isi dari pesan tersebut berupa permaintaan sebuah alaman Mac Address suatu Host berdasarkan IP address setiap Host. Pesan permintaan ini dikirim secara menyeluruh ke semua Host yang tergabung dalam jaringan LAN.

b. Setelah pesan tersebut sampai pada Host tujuan, maka Host tujuan akan membalas pesan tersebut dengan sebuah pesan balasan yang berisi alamat fisik atau Mac Address yang sesuai dengan IP address yang diminta tadi.

Bisa disimpulkan, protokol ARP ini bertugas dengan cara mem-filter setiap host yang tergabung dalam jaringan dan mencari tahu apa alamat Mac address dari IP address yang dimaksud. Jadi, bisa dikatakan bahwa protokol ARP ini bertuga sebagai penerjemah alamat logis berupa IP address menjadi alamat fisik yaitu Mac Address.

Baca juga: