Categories
Uncategorized

Inilah Peyebab Utama Komputer Menjadi Lambat Bahkan Hang

Inilah Peyebab Utama Komputer Menjadi Lambat Bahkan “Hang” – Akan sangat menjengkelkan apabila komputer yang sering kita gunakan menjadi lambat bahkan sampai hang. Tugas-tugas yang seharusnya bisa dikerjakan menjadi terhambat oleh gangguan semacam ini.

Baik dari segi hardware maupun software, keduanya berpeluang menjadi penyebab lambatnya kinerja komputer. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk bisa mengetahui penyebab apa saja yang bisa mengakibatkan komputer lambat. Akan ada banyak hal yang bisa lakukan setelah mengetahui penyebabnya guna mengatasi masalah ini.

Inilah Peyebab Utama Komputer Menjadi Lambat Bahkan "Hang"

Penyebab utama yang sering membuat kinerja komputer lambat

1. Banyaknya aplikasi yang berjalan tanpa sepengetahuan pengguna
Biasanya para pengguna komputer tidak menyadari kalau komputer yang digunakan sedang menjalankan banyak aplikasi, bahkan beberapa diantara aplikasi tersebut banyak yang tidak penting. Dan juga biasanya pengguna lupa mematikan aplikasi yang tidak digunakan lagi, sehingga ketika membuka aplikasi lain, resource sudah tidak dapat menampung aplikasi lagi. Semakin banyak aplikasi yang kita jalankan, maka secara otomatis akan memakan resource memori yang cukup besar, serta kinerja prosesor juga menjadi beban. Ketika jumlah data yang harus diproses melebihi resource yang ada, maka yang terjadi adalah komputer menjadi lambat bahkan bisa hang.

2. Antivirus lebih dari satu
Memang tidak sepenuhnya salah jika menggunakan dua antivirus pada komputer. Penanggulangan serta pencegahan virus pada komputer menjadi lebih baik.  Namun yang perlu dipertimbangkan, jika menggunakan satu antivirus saja sudah membuat komputer lambat, apalagi menggunakan dua bahkan lebih antivirus. Antivirus memang salah satu software yang paling penting, namun akan lebih utama jika kinerja komputer cepat. Percuma dong, komputer kita kebal dari virus, tapi kinerjanya sangat lambat. Think again!

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

3. Banyaknya aplikasi start-up yang berjalan
Aplikasi start-up akan senantiasa bekerja sejak sistem operasi baru mulai dijalankan. Pada sisstem operasi windows, biasanya terdapat beberapa program yang berjalan ketika baru memasuki desktop pertama kalinya, misalnya seperti antivirus yang memang harus melindungi sejak awal hidup sampai  dimatikan. Program start-up ini sudah terdaftar secara default atau juga sang pengguna sudah mengatur sendiri program apa saja yang akan dijalankan untuk start-up. Perlu diingat, jika kebanyakan aplikasi yang berjalan saat baru mulai, maka hal ini bisa memicu lambatnya kinerja komputer. Bayangkan saja, sejak awal dihidupkan saja sudah memakan banyak resource memori, apalagi jika menjalankan aplikasi lainnya.

4. Kapasitas RAM sudah tidak mencukupi
Sejatinya RAM-lah yang menyimpan semua proses data yang dilakukan oleh komputer. Jadi semakin banyak aplikasi yang dijalankan, maka RAM pun akan penuh, dan bisa menyebabkan komputer lambat. Di era teknologi seperti sekarang ini, sudah banyak sekali aplikasi-aplikasi yang memerlukan kapasitas RAM besar, jadi menambahkan RAM pada komputer akan sangat dianjurkan. Beroperasinya sistem operasi saja sudah bisa memakan banyak resource, apalgi jika menjalankan aplikasi lainnya, seperti aplikasi untuk multimedia, game, dan lain-lain, pasti akan membutuhkan RAM dengan kapasitas besar.

5. Pengaruh kemampuan prosessor
Semakin maju perkembangan teknologi, semakin canggih software yang dibuat, akan berbanding lurus dengan kemampuan hardware yang harus digunakan. Oleh karena itu, kita harus bisa menyesuaikan penggunaan aplikasi dengan resource hardware yang ada. Jangan sampai prosessor dengan kemampuan rendah digunakan untuk menjalankan aplikasi berat, seperti game, aplikasi multimedia, dll. Sistem operasi pun sangat berpengaruh, karena berbeda OS maka beda pula kebutuhan hardware-nya.

6. Pengaruh harddisk 
Percuma saja jika komponen seperti prosessor dan RAM sudah canggih, jika hardisk yang digunakan sudah tidak memadai lagi. Jangan hanya memperhatikan jumlah kapasitas yang dimilikinya saja, perhatikan juga kecepatan transfer datanya. Selain itu, pastikan juga harddisk berada dalam performa terbaiknya. Maksudnya disini, harddisk yang digunakan tidak mengalami masalah, kerusakan seperti bad sector atau semacamnya.