Wine merupakan aplikasi yang memungkinkan untuk menjalankan perangkat lunak (software) Windows di lingkungan Linux. Versi terbaru saat ini (Wine 2.0) sudah bisa menjalankan Microsoft Office 2013.
Selama lebih dari satu tahun dikembangkan, dan sudah melakukan lebih dari 6.600 perubahan, Wine 2.0 akhirnya resmi dirilis. Sorotan terbesar dari rilis ini salah satunya adalah dukungan untuk Microsoft 2013.
Apa itu Wine?
Jika Anda belum tahu, Wine (Wine Is Not Emulator) adalah perangkat lunak bebas dan open source yang menyediakan lapisan kompatibilitas untuk menjalankan aplikasi Windows di Linux dan MacOS.
Fitur Wine 2.0
Beberapa fitur utama Wine 2.0 adalah:
- Dukungan untuk Microsoft 2013
- Dukungan untuk 64-bit pada MacOS
- Peningkatan dukungan gaming dengan Direct 3D 10,11 dan tetap pada DirectX
- Updated Gecko Engine
- Skala HiDPI lebih baik
- Dukungan untuk Unicode 9.0
Anda dapat melihat catatan rilis ini untuk daftar lengkap perubahan Wine 2.0.
Menginstall Wine 2.0 Di Ubuntu
Wine 2.0 akan diluncurkan ke repositori resmi distribusi Linux. Kemungkinan besar Arch Linux sudah bisa mendapatkannya. Tapi untuk pengguna Ubuntu dan Linux berbasis Ubuntu lainnya, ada PPA resmi yang tersedia yang dapat digunakan. Kita bisa menginstall Wine dengan cara di bawah ini.
Buka terminal dan jalankan perintah di bawah ini:
sudo add-apt-repository ppa: anggur / wine-membangun sudo update apt-get sudo apt-get install wine-pementasan
Download Wine 2.0 Untuk Distribusi Linux Lainnya
Untuk Ubuntu dan distribusi Linux lainnya juga, ada paket yang tersedia untuk men-download dan menginstal Wine 2.0. Cukup kunjungi halaman ini di bawah ini dan download file yang diperlukan:
Bagi Anda yang masih suka menggunakan aplikasi Windows, wine adalah pilihan yang tepat bagi Anda. Jujur kalau saya pribadi lebih suka menjalankan aplikasi linux native saat saya menggunakan Linux.